logo Kompas.id
Opini100 Tahun Usmar Ismail,...
Iklan

100 Tahun Usmar Ismail, Momentum Merebut Hak Politik

Momen 100 tahun Usmar Ismail mengisyaratkan, bangunan puncak emas film selalu berumur pendek. Agar ekosistem film lokal-global berjangka panjang, perlu dibangun organisasi profesi dengan status dan peran yang independen.

Oleh
GARIN NUGROHO
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ub4F3V0TCeXTjmF28WTxARjclUg=/1024x1419/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210403_Ilustrasi_Sketsa_9_1617432538.jpg

Perayaan 100 tahun Usmar Ismail (lahir di Bukittingi, 20 maret 1921) dan Hari Film Nasional (30 maret) mengingatkan obrolan saya dengan almarhum sutradara Djaduk Djajakusuma di ruang mengajar di Institut Kesenian Jakarta (1983). Perlu dicatat, Usmar Ismail dan Djaduk bersama memproduksi beberapa film, termasuk film karya Djaduk, Harimau Tjampa (1953).

Djaduk tentang Usmar menyatakan, ”Ia tidak saja sutradara film, tetapi juga pribadi yang lengkap. Ia sastrawan dan teaterwan lewat cerpen, puisi, sekaligus karya panggungnya. Ia penulis dan redaktur surat kabar. Ia melahirkan beragam organisasi film ataupun politik, bahkan mendirikan pub pertama di Jakarta. Usmar selalu berusaha merebut hak perlindungan atas film Indonesia. Ia pernah menggampar manajer bioskop yang memprioritaskan film Amerika ketimbang filmnya, mungkin juga karena ia militer. Ia berani memproduksi film yang pro-kontra berkait isu sensualitas.”

Editor:
sariefebriane
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000