logo Kompas.id
OpiniKeledai Dungu Memanggul Beban
Iklan

Keledai Dungu Memanggul Beban

”Aku menikah lagi,” katanya. ”Dengan siapa?” tanyaku. ”Seorang teman yang sudah beristri,” jawabnya. Ia seperti sengaja menjatuhkan diri pada lubang yang sama, menjadi istri kedua dari suami kedua. Apa yang kau cari?

Oleh
Putu Fajar Arcana
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R9tzMLC2mKEzHejy98_-mB3Riu0=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190806iam-CAN-drawing_1565107548.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan Kompas

Pepatah tua berbunyi, hanya keledai yang jatuh dua kali ke lubang yang sama! Keledai distigma sebagai hewan dungu oleh pemikir Yunani Kuno, Homer dan Aesop, karena sifat-sifatnya yang dianggap bodoh, budak, tetapi keras kepala.

Di masa sebelum Masehi, untuk menggerakkan seekor keledai, seorang majikan harus memancingnya dengan wortel. Karena naluri makannya yang banyaklah, seekor keledai akan mengejar wortel yang digantungkan di dekat mulutnya. Ia tidak pernah berpikir bahwa wortel hanya siasat majikannya agar segera bergerak memanggul beban di punggungnya.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000