logo Kompas.id
OpiniMemasukkan Tionghoa dalam...
Iklan

Memasukkan Tionghoa dalam Sejarah Indonesia

Menurut sejarawan UGM, Bambang Purwanto, amendemen UUD 1945 pada awal reformasi yang menghilangkat kata ”asli” sehingga seorang jadi warga negara Indonesia berdasar kelahiran, bukan keturunan, adalah upaya dekolonisasi.

Oleh
ASVI WARMAN ADAM
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CFaftNT6526VW4yji2d--6LLkw4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190118_MUSEUM_F_web_1547797971.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana Museum Pustaka Peranakan Tionghoa di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (18/1/2019). Koleksi museum milik Azmi Abubakar ini mencapai sekitar 30.000 yang terdiri dari majalah, komik, surat-surat, koran, buku, dan lain-lain. Museum ini menjadi salah satu pusat dokumen sejarah peranakan Tionghoa, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negeri tetangga.

Selama dua dekade belakangan ini terlihat upaya untuk memasukkan unsur Tionghoa dalam sejarah Indonesia. Hal ini disebabkan absennya Tionghoa secara historis dan kultural dalam pengajaran sejarah di sekolah. Mengapa ini sampai terjadi dan bagaimana prosesnya ?

Hal ini merupakan dampak Peristiwa G30S 1965 terhadap (sejarah) etnik Tionghoa di Indonesia. Sejak awal Orde Baru, segala sesuatu yang berbau Tionghoa menjadi tabu, pemerintah melarang tiga pilar budaya Tionghoa (pendidikan, pers, dan organisasi). Perubahan terjadi pada era reformasi, peringatan dan pertunjukan budaya Tionghoa kembali diperbolehkan. Perayaan Imlek menjadi libur fakultatif semasa pemerintahan Abdurrachman Wahid dan dijadikan libur resmi oleh Presiden Megawati.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000