logo Kompas.id
OpiniKesedihan
Iklan

Kesedihan

Bukan berarti semua rasa sakit akan hilang atau pergi selamanya, tetapi kita bisa belajar merasakannya saat rasa ini muncul dan kemudian melanjutkan hidup dengan merasa lebih berdaya, jujur, dan seimbang.

Oleh
AGUSTINE DWIPUTRI
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/e5M1L_TXrAr1img5gQq8Xld4LBY=/1024x1186/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2FPsikologi-13-Februari-2021_1613029309.jpg

Kita merasa sedih ketika kehilangan dompet atau menerima kabar buruk tentang orang yang kita cintai, anak-anak juga sedih saat tak boleh pergi ke sekolah atau bermain keluar rumah. Membahas kesedihan tampaknya relevan untuk saat ini agar kita lebih menyadari kondisi masing-masing.

Menurut Kristen Fuller (2019), kesedihan adalah suatu emosi normal yang dipicu oleh kejadian atau pengalaman buruk tertentu. Kita menjadi sedih tentang sesuatu yang spesifik. Keadaan emosi ini menghilang setelah beberapa waktu atau setelah sesuatu yang baik menggantikan peristiwa menyakitkan yang memicunya. Jadi, kesedihan bersifat sementara, kita mungkin merasa sedih sesaat, satu jam atau bahkan beberapa hari. Setiap individu pernah dan akan mengalami kesedihan, mungkin lebih dari satu kali dalam hidupnya.

Editor:
sariefebriane, Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000