logo Kompas.id
OpiniPolisi Bahasa
Iklan

Polisi Bahasa

Berbahasa itu kerja-bareng. Hasilnya milik bersama. Mereka yang paling miskin atau terhina ikut berperan. Apalagi yang kaya atau berkuasa.

Oleh
Ariel Heryanto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6aAedd1zSBWal7XNG2h_-fMDiIE=/1024x1327/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FAriel-Heryanto_90200080_1593797424.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Ariel Heryanto

Tidak sedikit kalangan terpelajar Indonesia merasa bahasa nasional mereka serba cacat. Kecemasan tersebut tidak baru. Muncul satu abad lalu. Tingkat galaunya naik-turun. Belakangan melonjak lagi.

Dari mana datangnya gejala ini? Apa dampaknya bagi kehidupan masyarakat? Untuk memahami duduk persoalan, kita perlu bongkar pokok soal yang mendasar.

Editor:
nurhidayati, sariefebriane
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000