Isu Taiwan selama ini mendapat dukungan bulat dari Republik dan Demokrat. Kedua partai menghendaki pemerintahan AS menjaga Taiwan dari kemungkinan invasi oleh China.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Diperkirakan tidak akan ada perubahan berarti dalam pendekatan Amerika Serikat terhadap China di era Presiden Joe Biden.
Sebagai negara adidaya, Amerika Serikat (AS) akan mencegah kekuatan mana pun yang berusaha menggantikannya di posisi tersebut. Negara yang tampak sedang berkembang untuk menjadi kekuatan terbesar dikategorikan ”ancaman”.
China dilihat berada dalam posisi itu. Kemampuan teknologi, kekuatan ekonomi, dan kapasitas negara itu di bidang lain cukup memberikan indikasi bahwa ada peluang cukup besar bagi China menjadi kekuatan terbesar. Persaingan China-AS terlihat jelas selama ini. Perang dagang AS-China dan tekanan dari AS terhadap perusahaan teknologi China merupakan sebagian indikasi persaingan yang akan berlangsung di antara dua kekuatan penting tersebut.
Persaingan keduanya kian terlihat di Laut China Selatan. Langkah China yang membangun pulau buatan di perairan yang menjadi sengketa direspons oleh AS dengan mengirim sejumlah kapal serta pesawat militer ke Laut China Selatan.
Dalam skala yang lebih luas, keduanya bersaing di kawasan Indo-Pasifik, dengan AS menggandeng Australia, Jepang, serta India. Dinamika relasi AS-China di Indo-Pasifik, dan khususnya Laut China Selatan, tersebut menempatkan Asia Tenggara dalam situasi yang tak mudah. Kecermatan ASEAN menempatkan diri di antara dua kekuatan itu menentukan wajah masa depan Asia Tenggara dan mungkin perjalanan persaingan AS-China.
Di bawah Biden, sikap AS terhadap China tak akan berubah. Seperti halnya di era Presiden Donald Trump, Washington tetap melihat Beijing sebagai ancaman. Jenderal (Purn) Lloyd Austin, calon menteri pertahanan, kepada parlemen AS, menegaskan hal tersebut. Menurut dia, sebagaimana dikutip media Nikkei Asia, China merupakan penantang yang tak bisa diabaikan bagi departemen yang akan dipimpinnya. Austin berjanji akan sangat fokus pada pengembangan kemampuan, perencanaan, dan konsep operasional guna memastikan keunggulan AS ketimbang China.
Dalam konteks itulah, isu Taiwan perlu ditempatkan. Meski mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintahan China yang sah, AS tetap memiliki ”hubungan” spesial dengan Taiwan. Washington dimungkinan untuk tetap menjual senjata kepada Taiwan. Perwakilan Taiwan pun diundang dalam pelantikan Biden beberapa hari silam.
Isu Taiwan selama ini mendapat dukungan bulat dari Republik dan Demokrat. Kedua partai menghendaki pemerintahan AS menjaga Taiwan dari kemungkinan invasi oleh China. Ketika persaingan China-AS berlangsung kian hangat sekarang, isu Taiwan kian penting. Mungkin Biden akan tampak lebih sopan ketimbang Trump dalam berelasi dengan China, tetapi pada prinsipnya, cara pandang AS terhadap China tetap sama, tak berubah sama sekali. Taiwan pun menjadi salah satu kunci dalam dinamika AS-China.