Penanggulangan Covid-19 masuk fase baru, yaitu vaksinasi. Totalitas vaksinasi serta program 3M dan 3T menjadi krusial untuk beradu cepat dengan penularan virus.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Setahun ini, sejumlah program mengatasi pandemi, baik itu 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) maupun 3T (pengetesan, pelacakan, dan pengobatan), belum berhasil mengalahkan kecepatan penularan virus, alih-alih kian tertinggal. Terbukti, kurva kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari terus meningkat, bahkan melonjak.
Peningkatan drastis terutama terjadi dua bulan terakhir. Data 16 Januari 2021 menunjukkan rata-rata kasus baru per hari dalam seminggu mencapai 11.180 kasus. Padahal, data 16 Desember 2020 hanya 6.179 kasus. Data 16 November 2020 lebih kecil lagi, yaitu 4.297 kasus. Seiring itu, kasus meninggal meningkat tajam. Apabila di 16 November 2020, rata-rata kasus meninggal per hari dalam seminggu adalah 87 kasus, pada 16 Desember 2020 menjadi 154 kasus, per 16 Januari 2020 menjadi 260 kasus.
Vaksinasi sangat penting dan tidak boleh gagal. Badan Pengawas Obat dan Makanan menilai efikasi vaksin Sinovac yang akan dominan didistribusikan di Indonesia sudah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan cukup tinggi, yaitu 65,3 persen. Persoalan lanjutan adalah merampungkan vaksinasi 181,5 juta penduduk membutuhkan waktu sekitar 15 bulan. Ketersediaan vaksin, distribusi, ataupun vaksinasi dalam jumlah besar tentu bukan perkara mudah.
Oleh karena itu, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, beberapa bulan lalu, mengingatkan bahwa program vaksin sangat penting, tetapi tidak cukup untuk menghentikan pandemi. Ketersediaan vaksin secara global masih sangat jauh dari yang dibutuhkan.
Sementara itu, kasus baru dan kematian terus melonjak di banyak negara. Menurut dia, sekarang ini belum saatnya berpuas diri. Negara yang membiarkan virus ini tidak terkendali justru telah ”bermain api”.
Ghebreyesus menegaskan, program vaksinasi tidak bisa dijalankan sendirian. Guna mencegah virus SARS-CoV-2 yang terus mengambil nyawa orang-orang yang kita cintai, semua melakukan segala daya dan upaya yang bisa menghentikan penularan. Upaya itu mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, membersihkan tangan, dan juga ventilasi. Mengisolasi dan mengobati sesegera mungkin yang terinfeksi serta memberi dukungan sangat penting, selain memastikan vaksin terdistribusi adil.
Berdasarkan pantauan lapangan, kerumunan orang tidak bermasker di pasar tradisional atau fasilitas publik masih sangat besar. Pelacakan 30 kontak dekat dari yang terinfeksi pun belum proaktif dilakukan di semua lini, terlebih di daerah. Orang tanpa gejala bebas bergerak dan berinteraksi.
Rumpun keluarga yang terinfeksi pun meningkat. Pelipatgandaan dana, upaya, partisipasi warga, ataupun penggunaan teknologi terkait vaksinasi, program 3M dan 3T menjadi mutlak. Jika saat ini 260 orang meninggal setiap hari karena Covid-19, tanpa perbaikan drastis akan terlalu banyak nyawa hilang. Dengan totalitas, kita bisa menyelamatkan mereka.