logo Kompas.id
OpiniBerkaca dari Amerika
Iklan

Berkaca dari Amerika

Prahara AS memberi pesan moral. Pertama, daya sintas suatu negara memerlukan komitmen pada keadilan, baik secara domestik maupun internasional. Kedua, kuasa harus dipertahankan sebagai sesuatu yang bersifat timbal balik.

Oleh
Yudi Latif
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Fi4ZqxgfiocAMMu6oEh4jWiuWx4=/1024x1362/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2FYudi_1608691631.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Yudi Latif

Kerusuhan politik di Amerika Serikat mengingatkan bahwa tak ada negara yang telah selesai dan tak ada suatu kuasa yang sedemikian adidaya yang bisa menghabisi seluruh kemungkinan resistensi. Manusia hidup dalam suatu jaringan interaksi yang saling memengaruhi. Oleh karena itu, suatu dominasi (ketidakadilan) seseorang atau suatu golongan atas yang lain kerap menyisakan celah bagi arus balik pembalasan dengan mengalami ketidakadilan yang tak terduga.

Kebangsaan Amerika terbentuk sebagai masyarakat majemuk dengan dominasi kulit putih Anglo-Saxon. Multikulturalisme Amerika menganut model ”kosmopolitan”, yang berusaha meleburkan berbagai identitas kelompok ke dalam suatu melting pot berbasis identitas kulit putih, dengan menekankan hak-hak individu (individual rights). Untuk masa yang panjang, sistem ini berjalan efektif setidaknya karena dua faktor: mayoritas kulit putih secara demografis serta kesamaan persepsi tentang ancaman bersama dari luar dalam menghadapi perang-perang dunia, konflik internasional, dan perang dingin.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000