logo Kompas.id
Opini"Dekedelai-sasi" dan Republik ...
Iklan

"Dekedelai-sasi" dan Republik Undur-undur

Kedelai telah jadi mata rantai ekonomi mahapenting, harus ada kebijakan menjadikan kedelai bagian dari kebijakan stabilisasi dengan beleid stok. Tanpa rangkaian kebijakan gonjang ganjing kedelai akan terus berulang.

Oleh
KHUDORI
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RXdSJiJ2Nrjb4l_zDKUv2oIg2ls=/1024x747/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F16a7f298-783c-4b4a-af73-414b07857689_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Warga mencuci kedelai di sentra industri tempe Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (7/1/2021). Kedelai itu akan diproses menjadi tempe. Adanya kenaikan harga kedelai membuat produsen mengurangi produksi harian tempe dari 2 kuintal menjadi 1,5 kuintal.

Setelah mogok selama tiga hari, 1-3 Januari 2021, produsen tahu dan tempe kembali berproduksi. Dapur harus tetap mengebul, karena itu mereka tak mungkin mogok produksi lebih lama. Meskipun sudah kembali berproduksi dan tahu-tempe bisa ditemui di pasar, masalah utama yang mendorong mereka mogok belum tersentuh.

Ibarat kebakaran, api tak lagi berkobar, tetapi sumber api tak sepenuhnya dijinakkan. Ketika situasi pemungkin muncul, setiap saat api siap membakar lagi. Mogok produsen tahu-tempe bakal berulang.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000