Ironi Demokrasi Amerika
Joe Biden menganggap serbuan massa pendukung Trump itu sebagai bentuk pemberontakan. Para pendukung fanatik Trump memang berupaya menghentikan sidang Senat yang ingin mengesahkan pasangan Joe Biden-Kamala Harris.
Orang-orang berlindung di ruang sidang DPR ketika pengunjuk rasa mencoba masuk ke ruang DPR di Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Wartawan BBC, Nick Bryant, yang berada di dalam gedung itu mencuit, ”Saya mulai meliput di Washington sejak tahun 1990-an. Tak pernah melihat yang seperti ini. Ini tragis.”
Berbagai kalangan di dunia terperangah atas aksi kerusuhan para pendukung Donald Trump, yang gagal terpilih kembali dalam pemilihan presiden November lalu.
Kerusuhan pada Rabu (6/1/2021) di Gedung Capitol Hill, Washington DC, benar-benar memberikan tamparan keras terhadap citra Amerika Serikat sebagai kampiun demokrasi. Tidak sedikit orang menggeleng-gelengkan kepala tentang agresivitas pendukung Trump, yang tiba-tiba menyerbu Gedung Capitol, menghentikan sidang Senat untuk pengesahan kemenangan pasangan Joe Biden-Kamala Harris dari Partai Demokrat.


