Penyaluran bansos tunai sebaiknya lewat rekening saja. Penerima mengambil uang dengan kartu ”debit” gratis. Ada tanda ”gratis”, untuk menghindari pungutan ”biaya administrasi”, termasuk oleh bank.
Oleh
Boyke Nainggolan
·4 menit baca
SEKRETARIAT PRESIDEN
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan keterangan pers seusai rapat terbatas membahas persiapan penyaluran bantuan sosial 2021 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Menurut pemerintah, paket bantuan sosial sembako untuk masyarakat terdampak pandemi akan diganti dengan uang tunai. Tujuannya mengurangi peluang korupsi.
Selama ini bansos sembako, antara lain, berupa beras 10 kg, mi instan 4 buah, sabun mandi 1 buah, minyak goreng 2 liter, sarden, kecap isi ulang, disampaikan dalam kardus. Bansos akan diubah menjadi semacam bantuan langsung tunai (BLT) sekitar Rp 300.000, mulai Januari 2021.
Saya berharap perubahan ini benar-benar dimatangkan. Pengalaman orangtua saya menunjukkan, sembako dalam kardus saja bisa ”disunat”. Pelakban penutup kardus berubah posisi, isinya juga berkurang. Minyak goreng yang seharusnya 2 botol menjadi 1 botol (1 liter). Belum lagi saat pengambilan paket bansos, ada yang dimintai uang berkedok sumbangan, termasuk untuk ”PMI”.
Justru dengan bantuan langsung tunai, dana untuk masyarakat jadi lebih rentan diselewengkan. Dulu pernah ada BLT dengan jumlah yang seharusnya diterima Rp 300.000, ternyata ada yang hanya menerima Rp 200.000, Rp 150.000. Ada saja alasannya, biaya administrasi, asas pemerataan dengan warga lain, dan seterusnya.
Jumlah uang Rp 300.000/bulan sangat berharga bagi warga yang makan satu atau dua kali sehari, tetapi dikorupsi orang serakah demi ambisi pribadi dan golongannya.
Saya mengusulkan, penyaluran bansos tunai lewat rekening saja. Penerima mengambil uang dengan kartu ”debit” gratis. Ada tanda ”gratis”, untuk menghindari pungutan ”biaya administrasi”, termasuk oleh bank.
Saat mengambil, penerima memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) atau nomor KTP-el. Jika salah input, bisa mengulang sampai tiga kali. Jika masih salah, transaksi bisa dilanjutkan beberapa jam kemudian.
Dana bansos tidak hangus karena salah input. Tetap tersimpan di rekening debit. Jika tidak diambil dalam bulan Januari 2021, misalnya, dana tetap tersimpan di rekening. Bisa diambil bulan berikutnya.
Kartu debit penerima dalam amplop khusus bersegel langsung dikirim ke alamat penerima, dengan tanda terima. Jika amplop khusus sobek saat diterima, bisa langsung melapor ke instansi yang ditugasi walau sebenarnya dana bansos aman rekening.
Data warga diambil dari data bansos sembako yang selama ini rutin dilaporkan oleh RT, RW, dan kelurahan masing-masing. Jika masih ada warga yang tidak menerima, berarti kesalahan ada di RT, RW, atau kelurahan setempat sehingga lebih mudah diperbaiki.
Semoga dana bansos selamat sampai ke tujuan.
Boyke Nainggolan
Jl Mawar Merah, Perumnas Klender, Jakarta Timur
Pintu Keluar Jalan Tol
Sudah satu setengah tahun pintu masuk dan keluar Jalan Tol Cijago di Jalan Margonda dibuka. Masyarakat Depok menyambut gembira pintu masuk Jalan Tol Margonda.
Sebelumnya, dari Depok kita harus ke Jalan Raya Bogor melalui Jalan Juanda untuk dapat masuk jalan tol menuju Jakarta atau Bogor. Perjalanan dari Depok ke Jakarta atau Bogor pun menjadi lebih cepat 5-10 menit.
Sebaliknya, pintu keluar tol Margonda tidak memberikan manfaat, tetapi justru menimbulkan kemacetan baru di Jalan Juanda. Ini karena mobil yang keluar di pintu tol ini dibalikkan ke Jalan Juanda menuju Jalan Raya Bogor sekitar 1 kilometer, sebelum mendapatkan putaran balik (u-turn) terdekat ke arah Jalan Margonda.
Bukannya mempercepat, keluar di pintu tol Margonda malah membuat mobil-mobil yang mengarah ke Depok perlu tambahan waktu (10-15 menit) dan jarak tempuh (2 kilometer atau 2 x 1 kilometer).
Oleh karena itu, kami pun memilih keluar di Jalan Raya Bogor daripada di pintu tol Margonda meskipun tetap harus membayar uang tol yang naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 9.000 sejak dibukanya pintu tol Margonda itu.
Sejatinya, pengelola jalan tol bersama pemerintah kota atau dinas perhubungan dapat memasang lampu pengatur lalu lintas di pintu keluar tol Margonda agar mobil yang keluar di pintu ini dapat langsung belok kanan menuju Jalan Margonda.
Inilah solusi yang ditunggu-tunggu oleh warga Depok agar tambahan biaya jalan tol Rp 4.500 memberikan manfaat yang sesuai. Alternatif lain adalah biaya tol untuk mobil yang keluar di Jalan Raya Bogor tetap Rp 4.500 seperti sebelumnya.