Momentum pergantian tahun harus menjadi momentum untuk evaluasi. Strategi penanganan Covid-19 yang telah dijalankan sepuluh bulan di 2020 perlu dikaji. Apa yang sudah tepat, apa yang keliru.
Oleh
REDAKSI
·3 menit baca
Tahun 2020 telah berlalu. Tahun 2021 mulai kita jalani. Semua berharap tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dan ditutup penuh warna di langit, tidak lagi gelap.
Tidak ada pesta kembang api dalam perayaan pergantian tahun 2020-2021. Aparat keamanan bahkan melarang warga berkerumun di pusat-pusat keramaian. Pesta kembang api hanya bisa kita saksikan di sejumlah negara yang sudah mampu mengendalikan pandemi. Sementara yang belum harus merelakan merayakannya dalam sepi dan gelap.
Di pengujung tahun 2020, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia masih jauh dari berhasil. Pada penutup tahun, jumlah kasus baru per hari masih terus naik, mencapai 8.074 kasus. Angka kesembuhan bahkan kian tertinggal dibandingkan dengan kasus baru, hanya 7.356 kasus. Kasus meninggal pun terus mengalami kenaikan di angka 194 kasus per hari. Diprediksi kasus ini bahkan bisa terus melonjak akibat dampak liburan.
Presiden Joko Widodo dalam pidato menyambut tahun 2021 pada 31 Desember 2020 menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan bangkit karena perekonomian mulai pulih di kuartal III dan IV tahun 2020. Di masa pandemi, banyak inovasi justru muncul. Catatan Presiden, yang merupakan syarat terpenting adalah kemampuan bangsa ini mengatasi pandemi Covid-19 dengan segera.
Di pengujung tahun 2020, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac asal China juga sudah kembali tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac juga telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020. Artinya, kebutuhan 2,6 juta dosis vaksin bagi 1,3 juta tenaga kesehatan yang berada di garda depan telah aman. Namun, kita masih menunggu untuk 326 juta dosis vaksin sisanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selalu mengingatkan kita semua agar tidak lengah kendati vaksin sudah mulai diberikan. WHO memprediksi, herd immunity baru bisa dicapai pada akhir 2021, itu pun belum secara global.
WHO memprediksi, herd immunity baru bisa dicapai pada akhir 2021, itu pun belum secara global.
Berbagai kajian tentang perekonomian dunia pun masih memiliki tiga skenario. Pertama, ekonomi global terus pulih meskipun lamban dan tidak merata. Kedua, pemulihan sangat cepat seiring proses vaksinasi. Ketiga, akibat multigelombang pandemi yang sulit dikendalikan, ekonomi global justru akan semakin terpukul. Yang sudah pasti, derajat penyebaran virus SARS-CoV-2 menjadi parameter utama dalam segala hal.
Momentum pergantian tahun harus menjadi momentum untuk evaluasi. Strategi penanganan Covid-19 yang telah dijalankan sepuluh bulan di 2020 perlu dikaji. Apa yang sudah tepat, apa yang keliru. Apa yang harus diprioritaskan, apa yang dikesampingkan. Siapa yang total, siapa yang setengah hati.
Apabila di tahun 2020 kehidupan kita terkerangkeng pandemi Covid-19, semua berharap di 2021 bisa segera terbebas darinya. Bebas bermain, belajar, bekerja, berinteraksi dengan siapa pun, di mana pun, kapan pun, tanpa rasa waswas dan embel-embel masker, penutup wajah. Perayaan tutup tahun 2021 pun terang benderang. Jangan lagi gelap.