Investasi reksa dana makin menggiurkan. Sebelum memilih reksa dana, ada baiknya Anda memilih manajer investasi terlebih dahulu. Lalu, hindari manajer investasi yang menjanjikan imbal hasil pasti.
Oleh
SRI KARTIKA PUTRI Direktorat Pengelolaan Investasi OJK
·5 menit baca
Beberapa waktu lalu, deksa dana sempat menjadi headline berbagai media massa. Banyaknya cerita negatif yang beredar saat itu menimbulkan kepanikan di sisi investor. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap reksa dana masih tinggi, tetapi krisis kepercayaan terhadap reksa dana sangat mungkin terjadi.
Investor reksa dana yang telah teredukasi dengan baik, yang telah memahami seluk-beluk reksa dana, memang tidak akan terpengaruh oleh berita-berita negatif itu. Namun, bagaimana dengan investor pemula yang baru mulai belajar investasi reksa dana, apalagi sekarang didominasi oleh investor ritel?
Reksa dana sebenarnya merupakan produk investasi yang aman jika semua prosesnya dilakukan dengan benar. Kisruh permasalahan reksa dana yang terjadi adalah karena adanya sejumlah reksa dana yang menawarkan janji fixed return kepada investor dalam jangka waktu tertentu. Ditambah lagi dengan tidak likuidnya portofolio efek reksa dana itu.
Reksa dana adalah produk investasi pasar modal yang memiliki risiko investasi. Tingkat besarannya sesuai dengan jenis reksa dana dan portofolio efek yang menjadi underlying. Nilai dari portofolio efek ini setiap hari bisa berfluktuasi sesuai dengan nilai pasar wajarnya sehingga pada reksa dana tidak terdapat imbal hasil pasti dalam waktu tertentu.
Adanya penawaran reksa dana fixed return yang dilakukan manajer investasi jelas melanggar ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai Pedoman Perilaku Manajer Investasi (Pasal 44 Ayat 2 POJK Nomor 43/POJK.04/2015).
Sebelum memulai investasi di reksa dana, investor harus memahami reksa dana terlebih dahulu. Manfaat, risiko, serta hak dan kewajiban tiap-tiap pihak yang terlibat dalam reksa dana. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca prospektus. Dalam memilih reksa dana, investor juga agar membaca fund fact sheet, yang bisa menginformasikan mengenai isi reksa dana dan kinerja masa lalu reksa dana.
Prospektus, fund fact sheet, ataupun materi pemasaran tidak boleh menimbulkan kesan bahwa nasabah tidak akan rugi, pasti untung tanpa ada risiko, atau imbal hasil pasti. Namun, seringnya hal ini diabaikan investor, entah karena alasan malas membaca atau karena sudah tergoda janji return yang tinggi.
Cara pilih
Bagaimana cara memilih reksa dana yang benar?
Sebelum memilih reksa dana, ada baiknya Anda memilih manajer investasi terlebih dahulu. Sebab, manajer investasilah yang akan mengelola dana investasi anda dalam reksa dana.
Besarnya perusahaan manajer investasi atau besarnya dana kelolaan yang dikelola manajer investasi tidak serta-merta akan menyatakan bahwa manajer investasi tersebut paling bagus. Namun, setidaknya bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih manajer investasi karena besarnya dana kelola dapat mengindikasikan bahwa investor percaya kepada manajer investasi tersebut.
Hindari manajer investasi yang menjanjikan imbal hasil pasti karena seperti sudah dijelaskan sebelumnya, reksa dana tidak mengenal imbal hasil pasti. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pengalaman dan juga rekam jejak manajer investasi itu.
Memasuki tahap pemilihan reksa dana, yang paling mudah adalah mendasarkannya pada tujuan yang ingin Anda capai. Tentu dengan tidak mengabaikan profil risiko diri sendiri. Misalnya, Anda berencana untuk traveling ke luar negeri tahun depan, Anda dapat memilih jenis reksa dana pasar uang. Ini bisa jadi pilihan tepat karena portofolio investasinya berupa deposito dan obligasi di bawah satu tahun. Tingkat risiko dari reksa dana ini juga relatif rendah, tetapi dengan likuiditas tinggi.
Contoh lain, jika Anda berencana investasi untuk kebutuhan pendidikan anak lima tahun mendatang, Anda dapat memilih jenis reksa dana saham. Sesuai namanya, reksa dana ini menempatkan investasi minimal 80 persen pada saham. Jenis reksa dana ini memiliki potensi tingkat imbal hasil investasi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lain, tetapi juga yang memiliki tingkat risiko investasi paling tinggi. Reksa dana saham jadi pilihan investor dengan profil risiko agresif.
Cek dengan benar portofolio efek yang menjadi underlying reksa dana saham. Pilihlah reksa dana yang memiliki portofolio efek saham-saham yang likuid. Hal ini dapat Anda cari tahu melalui fund fact sheet reksa dana tersebut. Di fund fact sheet Anda akan menemukan 10 besar kepemilikan efek dalam portofolio reksa dana.
Untuk mendapatkan gambaran lebih atas portofolio efek reksa dana, Anda juga bisa mencarinya di laporan keuangan tahunan reksa dana tersebut. Laporan keuangan dapat Anda peroleh di prospektus ataupun biasanya tersedia di situs manajer investasi. Selanjutnya, perhatikan perkembangan kinerja reksa dana, apakah imbal hasil yang dihasilkan konsisten.
Setelah menetapkan jenis reksa dana yang akan Anda pilih sebagai tempat berinvestasi, bandingkanlah beberapa produk reksa dana sejenis. Pelajari dan pahamilah prospektus dan fund fact sheet setiap reksa dana itu. Bandingkan kebijakan investasinya, isi portofolio efeknya, kinerja reksa dananya, juga biayanya.
Selanjutnya, yang perlu Anda lakukan agar tujuan investasi tercapai adalah berinvestasi secara disiplin dan konsisten. Reksa dana adalah produk investasi likuid yang bisa dijual kembali kepada manajer investasi kapan saja.
Jika ingin tujuan Anda tercapai, jangan cepat tergoda untuk sering melakukan redemption ketika imbal hasil sudah naik. Sebaiknya dibiarkan agar tujuan investasi bisa tercapai maksimal. Kecuali jika Anda dalam keadaan darurat yang membutuhkan dana tersebut.
Bagaimana jika reksa dana dibubarkan?
Pembubaran dan likuidasi reksa dana hanya terjadi pada sejumlah kondisi, seperti diatur pada Pasal 45 POJK Nomor 23/POJK.04/2016.
Pembubaran dan likuidasi reksa dana merupakan hal yang umum dan lumrah terjadi. Yang menjadi masalah adalah ketika reksa dana yang akan dilikuidasi tidak memiliki aset portofolio efek yang likuid untuk membayar investor kembali.
Sebenarnya, reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang mudah untuk dilakukan. Tidak seperti investasi ke saham langsung yang membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Pada investasi di reksa dana, Anda hanya tinggal menyetorkan dana Anda ke rekening reksa dana untuk dikelola oleh manajer investasi.
Anda memang tidak perlu memantau pergerakan saham secara harian, tetapi Anda tetap perlu memahami metode investasi di reksa dana, apa dan bagaimana reksa dana itu bekerja, jenis reksa dana yang cocok untuk tujuan investasi dan profil risiko Anda, manajer investasi yang bisa Anda percaya untuk mengelola uang Anda, serta tidak ada yang namanya imbal hasil pasti di reksa dana.