logo Kompas.id
OpiniPintu Tragedi Dibuka Kembali
Iklan

Pintu Tragedi Dibuka Kembali

Meskipun sudah tahu berdampak buruk, otoritas politik di negeri ini tak kunjung meninjau sistem pilkada yang lekat dengan transaksi dan politik uang. Tragedi politik terus terjadi dan memukul mundur peradaban politik.

Oleh
INDRA TRANGGONO
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Z2d_dfy-rP9rI_fBDZCyfvBE5GA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201210131809_IMG_4753_1607603213.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Petahana Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi mengadakan konperensi pers di posko pemenangan di Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/12/2020). Akhyar mengakui kekalahan, tetapi menyebut ada kekuatan tangan tak terlihat pada Pilkada Kota Medan.

Pilkada selalu lekat dengan tragedi politik dan kemanusiaan. Tak sedikit orang berkontestasi untuk jadi kepala daerah, dengan taruhan miliaran rupiah. Namun, setelah menang dan berkuasa, nasibnya berakhir di penjara karena korupsi.

Di sisi lain, bagi rakyat, pilkada tak lebih dari momentum beli lotre. Bisa untung jika mendapatkan kepala daerah yang baik dan kapabel. Namun, juga bisa buntung jika kepala daerah yang terpilih ternyata sekadar kejar setoran dan cari untung.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000