logo Kompas.id
OpiniEmpati Keindonesiaan
Iklan

Empati Keindonesiaan

Dilihat dari sudut historis jangka panjang di Indonesia, meskipun telah terjadi penjajahan, orang luar/asing cenderung ditanggapi secara positif, sebagai penyumbang.

Oleh
Jean Couteau
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xDpSP79G4UV5ZeW2G2zoqr3PSbQ=/1024x366/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201212-Ilustrasi-UDARasa-11_1607710893-L_1607768497.jpg

Beberapa waktu  lalu, saya menonton televisi Perancis. Saya dihadapkan dengan pemandangan tidak enak  yang selama ini tak terpikirkan lagi: kuburan serdadu Armenia, anak belia yang mati  membela sejengkal demi sejengkal tanah leluhurnya. Lalu, entah kenapa pikiran saya melayang ke monumen-monumen yang dibangun di seluruh Eropa untuk para serdadu yang telah berjuta-juta gugur di medan perang demi kejayaan tanah-airnya... Tanah-Air.

Begitu istilah ini berdengung di benak, saya berpikir lagi: Mereka bukan pembela Tanah-Air, melainkan pembela tanah saja, fatherland dalam bahasa Inggris, vaterland dalam bahasa Jerman… Wah, seketika tebersit di situ keistimewaan Indonesia. Tanah dan air! Nusantara, dengan ”nusa”, tentu saja. Tetapi,  tak kalah penting, dengan ”antara” juga, airnya!

Editor:
sariefebriane
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000