logo Kompas.id
OpiniRegresi Demokrasi dan Korupsi
Iklan

Regresi Demokrasi dan Korupsi

Ketika kebebasan sipil diabaikan, termasuk pengabaian terhadap partisipasi publik, sudah dipastikan tingkat korupsi akan semakin tinggi.

Oleh
REZA SYAWAWI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/J5eq33GYxJmTWKMILoM73sfsdZg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200819nik-foto-mural-pilkada4_1597827563.jpg
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Pelukis gunakan alat bantu tangga kayu. KPU Sidoarjo menggelar lomba mural yang berakhir Rabu (19/8/2020) pukul 24.00 sebagai salah satu media menyosialisasikan pemilihan bupati dan wakil bupati Sidoarjo 2020. Beragam pesan pun disampaikan oleh 30 peserta yang berasal dari beragam kalangan, seperti ajakan pilkada damai, gunakan hak pilih dan jangan golput, hingga tolak politik uang.

Tren global kemunduran demokrasi di berbagai belahan dunia patut dicermati sebagai tantangan sekaligus ancaman. Dinamika semacam itu tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi negara-negara yang demokrasinya sudah sangat mapan mengalami hal serupa.

Sebut saja Amerika Serikat. The Economist (2019) menyebutkan bahwa kemunduran demokrasi di AS disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap cara bekerja lembaga-lembaga demokrasi yang dinilai melahirkan polarisasi yang begitu kuat dan merusak lembaga-lembaga negara.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000