Untuk mengetahui strategi menjadikan gaji saat ini sebagai investasi masa depan, sekaligus di instrumen apa saja investasi saat ini sebaiknya diutamakan, tulisan ini sangat membantu.
Oleh
Prita Hapsari Ghozie
·4 menit baca
Akhir pekan lalu, kami baru saja menyelesaikan rangkaian edukasi maraton webinar dalam rangka syukuran ulang tahun ke-11 @zapfinance. Sebagai penutup, saya dan Raditya Dika, seorang komika, berbagi tips mencapai kemerdekaan finansial sebelum usia 40 tahun. Salah satu poin penting yang dapat dipetik adalah manfaat investasi di masa kini demi masa depan. Namun, apakah berinvestasi tetap menjadi prioritas di masa pandemi?
Jawabannya tegas: iya. Sebagai karyawan, gaji bulanan adalah sumber penghasilan utama yang akan digunakan untuk membiayai berbagai keperluan hidup. Tanpa terasa, karier seorang karyawan mungkin terus meningkat yang diikuti oleh kenaikan taraf hidup serta gaya hidup.
Hal ini terus berlangsung hingga akhirnya tiba masa pensiun, yaitu usia ketika seorang karyawan diharuskan berhenti bekerja secara tetap di sebuah perusahaan. Bahkan saat ini, penghentian kerja di usia produktif dialami banyak masyarakat akibat krisis.
Oleh karena adanya ketidakpastian dalam kehidupan, kemampuan menyisihkan untuk kesejahteraan masa depan menjadi sangat utama.
Dalam kesempatan kegiatan yang sama, saya bersama ekonom Masyita Crystallin juga berdiskusi tentang cerita ekonomi Indonesia saat ini. Betul bahwa Indonesia saat ini mengalami resesi ekonomi. Namun, di kuartal ketiga 2020, pemulihan ekonomi mulai tampak.
Ekonom Masyita juga mengatakan Indonesia termasuk negara yang ”tahan banting” dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian adalah kemampuan masyarakat untuk berinvestasi agar perekonomian bisa berjalan. Dengan demikian, semakin kuat alasan untuk terus berinvestasi meski di masa pandemi.
Tugas saya di tulisan ini adalah membantu para pembaca untuk mulai menyusun strategi bagaimana menjadikan gaji saat ini sebagai investasi masa depan, sekaligus di instrumen apa saja investasi saat ini sebaiknya diutamakan. Ada tiga poin yang penting untuk Anda.
Pertama, menetapkan anggaran bulanan agar memiliki dana untuk pos investasi masa depan. Pahami bahwa investasi adalah strategi yang kerap digunakan untuk mencapai tujuan keuangan di atas lima tahun. Saya menyarankan agar setiap rumah tangga memisahkan antara tujuan keuangan yang memiliki kepastian kebutuhan—seperti dana pendidikan anak serta dana naik haji—dan tujuan keuangan pensiun, yaitu membiayai hidup di masa depan.
Saat masih berstatus keluarga muda, anggaran bulanan terpaksa dibagi-bagi untuk berbagai tujuan lain yang jatuh tempo lebih awal. Lalu, saya tetap menyarankan agar pos investasi jangka panjang terutama untuk dana pensiun di atas 10 tahun juga dianggarkan setiap bulan.
Kedua, menetapkan alokasi gaji untuk investasi masa depan. Secara umum, setiap orang sebaiknya menyisihkan 15% dari penghasilannya untuk mendanai pensiunnya kelak. Misalnya, penghasilan Anda saat ini sebesar Rp 10 juta, maka idealnya Rp 1,5 juta setiap bulan disisihkan untuk tabungan pensiun.
Dengan kebutuhan biaya hidup, belum lagi cicilan pinjaman, apakah sepertinya mustahil untuk mencapai persentase alokasi tersebut?
Alokasi investasi sebesar 15% dari gaji merupakan panduan umum. Tentu saja persentase untuk setiap orang dapat bervariasi. Namun, bagi Anda yang berstatus karyawan, hal ini mungkin saja tercapai tanpa sadar.
Apabila Anda menjadi anggota program Jaminan Hari Tua dari BP Jamsostek, secara otomatis 5,7% dari gaji pokok setidaknya berhasil disisihkan. Terlebih lagi apabila perusahaan tempat bekerja juga memberikan program dana pensiun, setidaknya 3% dari gaji pokok juga berhasil disisihkan. Dengan demikian, secara pribadi, Anda hanya perlu menutup kekurangan investasi sebesar 5% hingga 6,5% dari gaji bulanan.
Ketiga, menggunakan sistem debit otomatis dari rekening gaji untuk rekening investasi masa depan. Agar gaji menjadi investasi, kuncinya adalah komitmen dan disiplin. Sistem debit otomatis yang tersedia di fitur rekening tabungan saat ini akan sangat membantu seseorang menjadi lebih disiplin. Sebaiknya tanggal pendebitan dipilih berdekatan dengan tanggal penerimaan gaji bulanan.
Pemilihan aset investasi juga dapat turut membantu pemulihan perekonomian. Hal ini dapat dilakukan dalam beberapa instrumen. Bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka dua hingga tiga tahun, instrumen Surat Berharga Negara Ritel dalam varian ORI, SBR, SR, dan ST menjadi sangat menarik. Selain akan membantu negara untuk membiayai APBN, juga memberikan imbal menarik tetap serta dijamin di masa suku bunga acuan rendah seperti saat ini.
Jika Anda memiliki tujuan keuangan sangat jangka panjang, berinvestasi dalam saham yang berfundamental baik akan sangat membantu menggerakkan sektor industri emiten tersebut.
Terakhir, selalu dukung komposisi investasi Anda dengan juga memiliki simpanan dalam bentuk emas sebagai aset yang tahan terhadap krisis. Jangan lupa untuk mengevaluasi aset investasi. Hal ini sebaiknya dilakukan secara berkala. Selamat menjadi investor yang cerdas.