logo Kompas.id
OpiniUtang dan Pertumbuhan
Iklan

Utang dan Pertumbuhan

Pandemi Covid-19 yang menimpa hampir semua negara di dunia menjadi salah satu pemicu kenaikan utang yang cukup agresif. Artinya, kenaikan utang bukan saja terjadi di Indonesia, melainkan hampir di seluruh dunia.

Oleh
RONNY P SASMITA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2475SreJDoDyq7A4clmJpoEbjww=/1024x971/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201116-Opini-6_Web_1605533723.jpg

Per September 2020, utang pemerintah mencapai Rp 5.756,87 triliun. Rasio utang terhadap produk domestik bruto melambung menjadi 36,4 persen. Sekitar 85 persen utang tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 4.892,57 triliun dan 15 persen utang berasal dari pinjaman luar negeri. Mayoritas emisi SBN dalam mata uang domestik senilai Rp 3.629,04 triliun, sedangkan yang berdenominasi mata uang asing Rp 1.263,54 triliun.

Perkembangan utang pemerintah dari sisi nominal memang memberi kesan mengkhawatirkan, mencapai dua kali dari belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Dari sisi rasio terhadap produk domestik bruto (PDB), kenaikannya terbilang cukup signifikan, karena setahun lalu angkanya masih tercatat di bawah 30 persen. Lompatannya cukup signifikan setelah pandemi berlangsung yang menurunkan prospek penerimaan pajak di satu sisi, tapi juga meningkatkan kebutuhan belanja di sisi lain.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000