ASEAN perlu merespons dengan efektif dan tepat pelbagai perubahan kebijakan luar negeri AS di bawah Biden. Prioritas utama ASEAN adalah menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan di Asia Tenggara.
Oleh
BEGINDA PAKPAHAN
·3 menit baca
Bagaimana proyeksi kebijakan luar negeri AS di bawah presiden baru Joe Biden terhadap kawasan Asia Tenggara? Seperti apa peluang kerja sama antara AS dan ASEAN sekarang dan ke depan?
Kebijakan luar negeri AS di bawah Biden diprediksi akan mengedepankan peranan kepemimpinan AS dan memperjuangkan kepentingan AS di pelbagai organisasi internasional. Biden akan mempromosikan nilai-nilai demokrasi ke dunia.
AS berupaya membangun kembali dan memimpin aliansinya untuk menangani dan merespons beragam tantangan global. Pendekatan smart power akan dilaksanakan oleh AS dengan mengombinasikan soft dan hard power untuk mempertahankan pengaruhnya di Asia Tenggara dan memperkuat kepemimpinan AS di dunia.
Pada masa pemerintahan Trump, perhatian AS terhadap ASEAN dan kerja sama regional di Asia Pasifik menurun. Trump fokus pada pendekatan bilateral saat menjalin kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik. Biden diproyeksikan akan mengubah kebijakan luar negeri AS dari pendekatan unilateral ke multilateral. AS akan mengajak negara-negara demokratis dan memperkuat aliansinya untuk merespons tumbuhnya China di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.
AS akan mengajak negara-negara demokratis dan memperkuat aliansinya untuk merespons tumbuhnya China di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.
Biden berupaya meningkatkan diplomasi AS dengan optimalisasi kerja sama regional di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik, seperti penguatan kerja sama AS-ASEAN dan upaya mengembalikan AS ke dalam kerja sama blok perdagangan regional Asia dan Pasifik, The Trans-Pacific Partnership (TPP). Persaingan pengaruh dan ekonomi antara AS dan China di Asia Tenggara juga menjadi perhatian Biden di masa pemerintahannya.
Persaingan negara-negara besar di Asia Tenggara adalah realitas terkini yang sedang dihadapi ASEAN. Saat ini, AS berupaya memperkuat The Quadrilateral Security Dialogue (Quad) atau Aliansi Empat Negara (AS, Jepang, Australia, India) di Indo-Pasifik, termasuk Asia Tenggara. AS menjajaki keikutsertaan negara-negara ASEAN dalam aliansi ini. Peningkatan rivalitas AS-China di Laut China Selatan dan perairan lain jadi isu utama yang berimplikasi pada perdamaian dan stabilitas keamanan Asia Tenggara sekaligus kelanjutan ASEAN ke depan.
ASEAN perlu merespons dengan efektif dan tepat pelbagai perubahan kebijakan luar negeri AS di bawah Biden. Prioritas utama ASEAN adalah menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan di Asia Tenggara. Persatuan, sentralitas, dan netralitas ASEAN menjadi penting untuk menyikapi persaingan geopolitik negara-negara besar di kawasan dan beradaptasi dengan perubahan di atas.
Kerja sama AS-ASEAN
Pertama, ASEAN dan AS dapat berkontribusi positif menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik. Sesuai ASEAN Outlook on Indo-Pacific, ASEAN berupaya menjaga Asia Tenggara dan Indo-Pasifik jadi wilayah yang damai, stabil, dan aman.
ASEAN menghendaki kemajuan dan kesejahteraan bersama antara ASEAN dan AS serta pelbagai mitra eksternal melalui pelbagai mekanisme kerja sama regional yang diinisiasi dan dipimpin ASEAN. Harapannya, Asia Tenggara dan Indo-Pasifik menjadi arena kerja sama antara ASEAN, AS, dan para mitra eksternal dalam beragam bidang: politik, ekonomi, konektivitas dan keamanan maritim, pemberantasan kejahatan transnasional, dan agenda pembangunan berkelanjutan 2030.
Kedua, ASEAN bisa mengajak kerja sama para mitra eksternalnya, termasuk AS, dalam penanganan pandemi Covid-19 di Asia Tenggara, termasuk mengajak berkontribusi dalam pembentukan The ASEAN Covid-19 Response Fund.
Lalu, ada inisiasi baru ASEAN yang dibahas saat pertemuan pejabat tinggi kesehatan ASEAN 22-23 Juli 2020 tentang pembentukan The ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Disease yang ke depannya bisa didukung para mitra ASEAN, termasuk AS.
Ketiga, ancaman resesi global dan pelemahan ekonomi Asia Tenggara berimplikasi pada ASEAN, AS, dan dunia. ASEAN dan mitra, termasuk AS, menghadapi tantangan kolektif ini dan berupaya bersama-sama mencari jalan keluarnya demi mendukung proses pemulihan ekonomi ASEAN dan dunia.
Terkait hubungan ASEAN- AS, mereka bisa mengaktifkan kembali kerja sama ekonomi mereka berbasis protokol kesehatan dan mengoptimalkan beragam potensi ekonomi yang ada. Dari sini diharapkan ada peningkatan perdagangan dan investasi di antara keduanya.
Beginda Pakpahan, Analis Politik dan Ekonomi Global dengan PhD dari University of Edinburgh, Inggris.