Ada beberapa alternatif untuk menyimpan uang dengan aman, yakni obligasi ritel dalam bentuk ORI, sukuk ritel, dan sukuk tabungan, yang dapat dibeli dengan harga minimal Rp 1 juta. Bunga dan pokoknya dijamin pemerintah.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan, termasuk pada tatanan ekonomi dan keuangan yang melesu. Pelaku usaha yang terkena dampak negatif pandemi memerlukan insentif, seperti suku bunga yang semakin rendah.
Dua pekan lalu, Bank Indonesia tetap mempertahankan tingkat suku bunga sebesar 4 persen yang sudah berjalan selama empat bulan terakhir. Akan tetapi, bank sentral tetap membuka peluang penurunan kembali tingkat suku bunga. Sejak awal tahun ini, bank sentral telah memangkas tingkat suku bunga sebesar 100 basis poin dan membuat suku bunga mencapai level terendah dalam satu dekade terakhir.
Penurunan suku bunga merupakan salah satu cara bank sentral untuk ikut memperbaiki keadaan. Suku bunga kredit menjadi lebih murah untuk mendorong para pengusaha dapat kembali menggerakkan roda perekonomian.
Penurunan suku bunga tidak hanya berdampak pada kredit, tetapi juga pada tabungan. Artinya, imbal hasil yang kita terima ketika menyimpan uang di bank pun semakin menipis. Padahal, dalam situasi seperti sekarang ini, keamanan dalam berinvestasi merupakan hal yang penting.
Ada beberapa alternatif untuk menyimpan uang dengan aman, yakni obligasi ritel dalam bentuk ORI, sukuk ritel, dan sukuk tabungan, yang dapat dibeli dengan harga minimal Rp 1 juta. Obligasi ritel ini, baik bunga maupun pokoknya, dijamin oleh pemerintah.
Tingkat kupon obligasi lebih tinggi dibandingkan imbal hasil tabungan atau deposito. Sementara, pajak penghasilan atas bunga yang dikenakan pada obligasi pemerintah sebesar 15 persen, lebih kecil dari pajak deposito yang sebesar 20 persen.
Menurut data, sejak pertama kali diterbitkan, rata-rata imbal hasil ORI berada di atas suku bunga acuan bank Indonesia. ORI pertama diterbitkan pada tahun 2006. Hingga penerbitan ORI terbaru bulan lalu, rerata tingkat kupon bunga yang diberikan sebesar 8,32 persen. Lebih tinggi dibandingkan rerata tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang sebesar 6,81 persen.
Rata-rata selisih tingkat kupon ORI001 hingga ORI018 dengan tingkat suku bunga acuan sebesar 1,42 persen. Adapun tingkat kupon tertinggi ada pada ORI001 sebesar 12,25 persen dan suku bunga imbal hasil terendah pada ORI018 sebesar 5,7 persen.
Pilihan lain adalah Surat Berharga Negara (SBN). SBN ini biasanya dibeli oleh institusi seperti perbankan, asuransi, dan dana pensiun karena harus dibeli dalam jumlah miliaran rupiah. Perbankan lalu menjual SBN dalam jumlah minimal pembelian yang lebih kecil, biasanya Rp 100 juta.
Kupon SBN ini lebih tinggi dibandingkan kupon pada obligasi ritel yang dibeli investor perorangan. Beberapa obligasi seri FR masih memiliki suku bunga di atas 7 persen bahkan di atas 8 persen, lebih tinggi ketimbang suku bunga tabungan atau deposito yang hanya 3-4 persen saja per tahun.
Membiasakan diri dengan tingkat suku bunga rendah kemudian mencari altenatif tempat penyimpanan uang yang aman menjadi salah satu pekerjaan rumah di masa pandemi ini.