Kapan Imunisasi Covid-19?
Untuk imunisasi Covid, direncanakan penyuntikan terhadap sekitar 160 juta sampai 178 juta orang.
Saya merasa gembira karena pemerintah memperhatikan penyediaan vaksin Covid-19 di Indonesia. Semoga penularan Covid-19 di Indonesia dapat cepat dikendalikan. Jumlah penduduk kita sudah mencapai 270 juta. Apakah semua penduduk akan mendapat vaksin ini?
Saya sering mendengar bahwa vaksin ini baru bermanfaat jika sekitar 80 persen kelompok sasaran mendapatkan imunisasi. Jumlahnya tentu besar sekali. Saya membayangkan bukan hanya biayanya yang besar, melainkan juga pelaksanaan penyuntikan memerlukan dukungan semua pihak.
Bukan hanya jumlah penduduk yang menjadi tantangan, melainkan juga keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan banyak daerah terpencil. Apakah nanti yang akan mendapat vaksin daerah-daerah yang banyak penderita Covid-19-nya?
Masyarakat mengharapkan sekali tersedianya vaksin ini karena berharap setelah vaksinasi kita akan dapat melakukan aktivitas seperti sebelum ada Covid-19. Kita dapat berkumpul bersama keluarga dan bepergian ke daerah wisata tanpa pembatasan-pembatasan protokol kesehatan. Restoran mulai ramai lagi dan pesta pernikahan dapat mengumpulkan keluarga dan teman-teman. Rapat-rapat dapat diadakan tatap muka lagi. Apakah harapan masyarakat tersebut akan dapat diwujudkan?
Saya juga ingin mendapat penjelasan manfaat vaksin ini apakah dapat mencegah penularan Covid-19? Apakah jika sudah dua kali disuntik seperti di Bandung kita akan terlindung dari Covid-19 seumur hidup? Ataukah masih perlu diulang dan setelah berapa tahun harus diulang?
Bagaimana dengan anak dan ibu hamil serta ibu menyusui? Apakah mereka juga aman untuk menjalani imunisasi Covid-19 ini?
Sebagai seorang ibu yang sering mengantar anak untuk menjalani imunisasi, saya biasanya diberi penjelasan bahwa imunisasi pada anak dilaksanakan apabila anak dalam keadaan sehat. Bagaimana dengan imunisasi Covid-19 ini?
Apakah hanya orang yang sehat saja yang boleh diimunisasi? Apakah penderita kencing manis, darah tinggi, pernah stroke, ibu hamil dan ibu menyusui boleh ikut divaksinasi? Jika tidak boleh, apakah mereka tidak berisiko tertular Covid-19? Mohon penjelasan Dokter. Terima kasih.
J di B
Saya berterima kasih atas pertanyaan Anda mengenai vaksin Covid-19 ini. Pemerintah sedang menyiapkan agar masyarakat memperoleh imunisasi Covid-19 sebagai salah satu cara mencegah penularan Covid-19 di negeri kita.
Kita perlu memahami bahwa imunisasi Covid-19 bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah penularan Covid-19. Beberapa negara, seperti Vietnam dan Thailand, berhasil menekan kasus baru Covid-19 dengan cara melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.
Namun, banyak juga negara yang telah menjalankan protokol kesehatan, tetapi jumlah kasus baru Covid-nya tetap meningkat. Imunisasi Covid-19 diharapkan menambah keberhasilan upaya penanggulangan Covid-19 ini. Jadi, meski nanti kita sudah menjalani imunisasi Covid-19, kita masih harus menjalankan protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
Jika kemudian terjadi perkembangan yang menggembirakan, kasus Covid-19 baru menurun, bahkan tak ada lagi, Kementerian Kesehatan akan memberi petunjuk apakah kita sudah boleh melepaskan kebiasaan protokol kesehatan.
Imunisasi Covid-19 memang merupakan kerja besar kita bersama. Kita harus bahu-membantu agar program imunisasi Covid-19 ini berhasil baik. Pemerintah telah mengeluarkan biaya yang cukup besar serta penyuntikan vaksin ini akan melibatkan banyak sekali tenaga kesehatan.
Untunglah kita mempunyai pengalaman dalam melaksanakan imunisasi massal. Kita masih ingat program imunisasi nasional polio yang juga melibatkan jutaan anak. Bahkan, pada kampanye vaksin morbili rubela (MR) tahun 2017 dan 2018 yang lalu, Kementerian Kesehatan telah melaksanakan penyuntikan vaksin MR kepada sekitar 70 juta orang.
Untuk imunisasi Covid-19 direncanakan penyuntikan kepada sekitar 160 sampai 178 juta orang. Jumlah ini adalah sekitar 70 persen dari penduduk kita dan, jika penyuntikan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diharapkan penularan akan dapat ditekan.
Hanya saja pelaksanaan imunisasi ini akan dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama adalah para petugas garda depan, seperti tenaga kesehatan, tenaga sekuritas, dan pelayanan publik yang berumur 18 sampai 59 tahun. Setelah itu, barulah kelompok lain, seperti mereka yang bekerja di tempat umum, seperti pasar, tempat keramaian lain, serta mereka yang berisiko tinggi. Vaksin yang datang juga bertahap dan diharapkan pada 2021 semua tahap sudah dapat dilaksanakan.
Pemberian imunisasi disesuaikan dengan hasil uji klinik tahap tiga mengenai manfaat dan efek samping vaksin Covid-19. Pemberian vaksin baru dapat dilakukan jika manfaat vaksin jelas dan efek samping dapat ditoleransi.
Sebagian besar uji klinik yang ada dilakukan pada usia 18 sampai 59 tahun dan uji klinik tersebut belum mengikutsertakan orang yang mempunyai penyakit kronik, seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, paru, dan ginjal, begitu pula ibu hamil dan ibu menyusui.
Mungkin penelitian lanjutan akan mengikutsertakan kelompok tersebut. Jika memang aman, kita juga akan menggunakannya untuk kelompok masyarakat tersebut. Jadi, kesemuanya itu adalah untuk manfaat dan keamanan masyarakat.
Masyarakat juga perlu mendapat informasi yang cukup dan benar mengenai vaksin Covid-19 ini. Niat baik pemerintah harus didukung oleh semua pihak dan kita semua ikut serta membantu agar program imunisasi ini dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya melindungi masyarakat dari penularan Covid-19.
Masyarakat dapat mengakses informasi dari pemerintah ataupun kelompok profesi untuk memahami lebih lanjut mengenai imunisasi Covid-19. Sudah tentu pemerintah juga akan melakukan pemberian informasi agar masyarakat dapat menyiapkan diri. Bukan tak mungkin imunisasi belum serentak dilakukan di seluruh Indonesia, mungkin mulai di daerah-daerah yang mengalami penularan Covid-19 tinggi. Untuk hal tersebut, pemerintah telah menyusun rencana dan pelaksanaan bertahap ini nantinya akan mencakup semua warga yang memerlukan.
Kita sudah mengalami masa pandemi Covid-19 ini cukup lama. Sejak bulan Maret kehidupan kita banyak berubah. Kita melaksanakan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Kita diam di rumah jika tak ada keperluan. Kita patuh memakai masker. Semuanya adalah dalam rangka melindungi diri kita dan keluarga kita serta menurunkan penularan Covid-19 di negeri kita.
Setelah cukup lama penelitian vaksin Covid-19, ternyata hasil yang ditunjukkan menggembirakan. Pemerintah menyediakannya untuk masyarakat kita. Marilah kita manfaatkan vaksin tersebut untuk melindungi diri, keluarga, dan masyarakat.
Mudah-mudahan imunisasi Covid-19 akan dilaksanakan tak lama lagi. Namun, masyarakat harus sabar agar persiapannya baik. Jika persiapan baik, pelaksanaan juga diharapkan akan baik. Semoga di masa depan Covid-19 akan dapat kita tekan dan kegiatan kita sehari-hari secara bertahap akan lebih bebas.