Tidak sulit bagi Vietnam mengejar pertumbuhan 7,1 persen seperti prediksi UOB. Prospek ekonomi Vietnam paling cerah di kawasannya.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Pertumbuhan menurunkan kemiskinan. Namun, pertumbuhan berkualitas, penetes rezeki relatif ke seluruh rakyat, menurunkan kemiskinan dan ketimpangan.
Inilah pesan riset Bank Dunia pada 2003 yang tertulis dalam paper Richard H Adams Jr berjudul ”Economic Growth, Inequality, and Poverty”. Pertumbuhan dengan pemerataan relatif adalah warna pembangunan ekonomi Vietnam sejak doi moi (reformasi) pada 1986.
Data Bank Dunia (2018) menunjukkan koefisien gini untuk Vietnam 35,7 dan Indonesia 37,8. Makin tinggi koefisien gini, pengukur derajat pemerataan, makin tinggi ketimpangan.
Sebesar 69 persen anak-anak Vietnam yang lahir sekarang akan produktif karena bertumbuh dengan menikmati jasa pendidikan dan kesehatan. Vietnam melakukan investasi besar pada pembangunan modal manusia dan infrastruktur, demikian Sebastian Eckardt, Deepak Mishra, dan Viet Tuan Dinh menuliskannya di situs The Brookings, 17 April 2018.
Indeks Modal Manusia (Human Capital Index) Vietnam naik dari 0,66 (2010) menjadi 0,69 (2020). ”Ini tertinggi di antara negara-negara kelompok berpendapatan menengah,” seperti ditulis dalam laporan Bank Dunia, 16 Oktober 2020.
Inilah satu basis penting doi moi yang jarang diketahui. Rakyatnya ikut deru pembangunan. Vietnam umumnya lebih dikenal sebagai ”darling” bagi investor karena program liberalisasi. Tentu amat benar, Vietnam gencar membuai pebisnis. Soal ini, Vietnam pernah juga belajar dari Indonesia.
Vietnam gemar mendalami relasi dengan dunia, penopang liberalisasi, untuk merangsang investasi. Negara ini gemar memasuki organisasi internasional. Para diplomatnya gencar memfasilitasi relasi ekonomi Vietnam dengan dunia, seperti pernah dituliskan Hoang Anh Tuan, Konsulat Politik Kedubes Vietnam di Amerika Serikat, pada September 2009.
Inilah yang menelurkan doi moi dan kukuh sejak Nguyen Van Linh, Sekjen Komite Pusat Partai Komunis Vietnam (18 Desember 1986-28 Juni 1991).
Negara ini memiliki langkah yang mirip dengan China. Miskin akut saat terjatuh secara ekonomi sepeninggal Uni Soviet dekade 1980-an. Inilah yang menelurkan doi moi dan kukuh sejak Nguyen Van Linh, Sekjen Komite Pusat Partai Komunis Vietnam (18 Desember 1986-28 Juni 1991).
Suprastruktur negara ini solid. Vietnam paling stabil secara politik di ASEAN sejak menjalankan doi moi. Dr Dao Duy Quat, teknokrat Partai Komunis Vietnam, pada 20 Juni 2003 menuliskan bahwa politik yang stabil adalah keharusan.
Sistem politik tidak hanya memuja sosialisme, tetapi juga harus paham renovasi, inovasi dari waktu ke waktu. Jika tidak demikian, Vietnam akan mirip dengan orang yang menyetir mobil yang tidak bisa jalan.
Vietnam tak berpuas diri. Korupsi juga mewarnai. Namun, dengan dasar kuat dan perencanaan saksama, dunia optimistis ekonomi Vietnam semakin melejit.
Tidak sulit bagi Vietnam mengejar pertumbuhan 7,1 persen seperti prediksi UOB. ”Prospek ekonomi Vietnam paling cerah di kawasannya,” kata Edward Teather, ekonom dari UBS Research dengan spesialisasi ASEAN, kepada CNBC, 7 Juli 2020.