Untuk menghemat kata, media massa kerap menuliskan verba berpreposisi secara tidak sempurna. Seyogianya penyajian tulisan tetap patuh pada aturan, di antaranya memperlakukan penggunaan verba berpreposisi dengan tepat.
Oleh
Didik Durianto
·5 menit baca
Laras jurnalistik salah satunya terikat oleh ruang yang tersedia, khususnya keterbatasan area di lembar-lembar media cetak koran. Karena itu, langgam jurnalistik memiliki kuasa bahasa, yaitu menganut ragam tulis semiformal. Ia boleh menggunakan kalimat yang tidak lengkap; cukup dengan kalimat dan alinea pendek-pendek. Pemakaian kosakata lisan juga sah-sah saja.
Akan tetapi, kalimat jurnalistik mesti selalu mengedepankan kejernihan berbahasa agar informasi sampai kepada pembaca dengan cepat dan tepat. Menukil Kalimat Jurnalistik, Panduan Mencermati Penulisan Berita (AM Dewabrata: 2010), kalimat jurnalistik bukan sekadar kalimat dan alinea pendek, melainkan juga harus runut nalarnya.
Berangkat dari soal nalar itulah, kalimat dalam berita perlu disusun secara cermat dan terarah agar sesuai dengan jalan pikiran yang teratur dan jernih.
Dalam proses penulisan ataupun penyuntingan sebuah berita, ada bagian-bagian tertentu dalam kalimat yang dijadikan sasaran empuk untuk dihilangkan, yang justru bisa saja melahirkan ketaksaan dan jauh dari kejernihan.
Kesalahan ataupun kekhilafan itu di antaranya penggunaan verba berpreposisi yang tidak lengkap.
OJK, lanjut Wimboh, akan terus mendorong intermediasi perbankan, sejalan turunnya suku bunga kredit secara konsisten.
Kutipan dari berita bertajuk ”OJK: Fase Terendah Akan Terlewati” di harian Kompas, 5 Agustus 2020, itu menuliskan verba berpreposisi sejalan secara tidak lengkap.
Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton M Moeliono, 2003) mendefinisikan verba berpreposisi sebagai verba taktransitif yang selalu diikuti oleh preposisi tertentu.
Rosdi berminat pada usaha kuliner dan penatu.
Keberhasilan perusahaan banyak bergantung pada etos kerja para pegawainya.
Tidak ada ketentuan mutlak verba tertentu harus dipasangkan dengan preposisi tertentu. Hanya saja, tidak bisa sembarangan untuk menempatkan preposisi tertentu dalam mengiringi verba berpreposisi.
Berikut disajikan contoh-contoh verba berpreposisi: cinta pada/akan, terbagi atas, terdiri atas/dari, sesuai dengan, teringatakan/pada, tergolong dalam, terkenang akan/pada, terjadi dari, berhadapan dengan, memandang pada, dan menyesal atas.
Dari penjelasan itu, kalimat ”OJK, lanjut Wimboh, akan terus mendorong intermediasi perbankan, sejalan turunnya suku bunga kredit secara konsisten” semestinya diperbaiki dengan cara menambahkan preposisi dengan setelah verba sejalan.
Kira-kira menjadi begini: ”OJK, lanjut Wimboh, akan terus mendorong intermediasi perbankan, sejalan dengan turunnya suku bunga kredit secara konsisten”.
Berikut disajikan contoh-contoh kalimat lain yang mengandung kesalahan dalam pemakaian verba berpreposisi yang tidak lengkap.
Dihubungi secara terpisah, ekonom PT Bank Danamon Tbk, Wisnu Wardhana, berpendapat, kinerja ekonomi triwulan III-2020 memang bergantung serapan belanja pemerintah. (”Kontraksi Ekonomi Triwulan II-2020 Terdalam sejak 1999”, Kompas.id, 5/8/2020)
... ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang relatif stabil seiring masih terbatasnya ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja di tengah ekspektasi kegiatan usaha yang membaik. (”BI: Meski Masih di Zona Pesimistis, Keyakinan Konsumen Membaik”, Kompas.id, 6/8/2020)
... pemantauan BSNP terhadap PAUD menunjukkan bahwa beberapa hal perlu diperbarui terkait pengaturan standar. (”BSNP Usul Revisi Peraturan Terkait Standar Pendidikan PAUD dan PJJ”, Kompas.com, 26/9/2020)
Kesalahan pada kalimat 1, 2, dan 3 tersebut terletak pada penggunaan verba berpreposisi yang tidak lengkap. Karena itu, verba bergantung mesti disertai dengan preposisi pada, verba seiring harus ditemani oleh preposisi dengan, dan verba terkait galibnya ditemani oleh preposisi dengan. Berikut kalimat perbaikan tersebut.
Dihubungi secara terpisah, ekonom PT Bank Danamon Tbk, Wisnu Wardhana, berpendapat, kinerja ekonomi triwulan III-2020 memang bergantung pada serapan belanja pemerintah.
... ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang relatif stabil seiring dengan masih terbatasnya ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja di tengah ekspektasi kegiatan usaha yang membaik.
... pemantauan BSNP terhadap PAUD menunjukkan bahwa beberapa hal perlu diperbarui terkait dengan pengaturan standar.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa kalimat yang mengikuti verba berpreposisi, seperti serapan belanja pemerintah (1), masih terbatasnya ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja di tengah ekspektasi kegiatan usaha yang membaik (2), dan pengaturan standar (3), berfungsi sebagai pelengkap atau keterangan.
Kesalahan dalam verba transitif
Terdapat pula kesalahan pemakaian bentuk transitif yang masih mempertahankan preposisi. Seharusnya, apabila verba yang transitif diterapkan, tidak perlu menyertakan preposisi lagi. Berikut contoh kesalahan itu.
Pertemuan membahas tentang pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. (”Pemerintah Janjikan Penguatan Konsumsi Rakyat”; Kompas.id, 6/8/2020)
Perbaikan tersebut cukuplah dengan menghilangkan preposisi tentang.
Pertemuan membahas pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Berdasarkan data dari perusahaan aplikasi investasi, Acorns, dua dari tiga orang cenderung lebih senang membicarakan tentang berat badan mereka dibanding uang. (”Mengapa Banyak Orang Merasa Tidak Nyaman Saat Membicarakan Uang?”, Nationalgeographic.grid.id, 13 September 2018)
Perbaikan itu cukuplah dengan menghilangkan preposisi tentang.
Berdasarkan data dari perusahaan aplikasi investasi, Acorns, dua dari tiga orang cenderung lebih senang membicarakan berat badan mereka dibandingkan dengan uang.
Bisa juga dengan modifikasi berikut:
Berdasarkan data dari perusahaan aplikasi investasi, Acorns, dua dari tiga orang cenderung lebih senang berbicara tentang berat badan mereka dibandingkan dengan uang.
Contoh lain:
Eman mengakui, warga yang bergantung pada sektor pariwisata akan terdampak dengan penutupan destinasi wisata. (”Kasus Melonjak, Destinasi Wisata di Majalengka Ditutup”, Kompas.id, 5/8/2020)
Perbaikan itu dengan menghilangkan preposisi dengan.
Eman mengakui, warga yang bergantung pada sektor pariwisata akan terdampak penutupan destinasi wisata.
Morrison juga menekankan tentang pentingnya keseimbangan jangka panjang di Indo-Pasifik. (Australia Peringatkan AS-China, Kompas.id, 5/8/2020)
Perbaikan itu dengan menghilangkan preposisi ”tentang”.
Morrison juga menekankan pentingnya keseimbangan jangka panjang di Indo-Pasifik.
Bahkan, kekeliruan dalam penggunaan bentuk transitif tersebut terlihat juga dalam kalimat pasif dengan frasa preposisional berikut ini.
Tentang pendapat Bapak belum disepakati.
Kalimat itu seharusnya diungkapkan dengan kalimat:
Pendapat Bapak belum disepakati.
Bentuk ungkapan yang lain: ”Tentang pendapat Bapak, kami belum menyepakati”.
Hal yang perlu diperhatikan pula bahwa verba berpreposisi yang telah diubah menjadi verba berafiks meng-, seperti membahas (mengganti membahas tentang), maka bagian kalimat yang mengikutinya berubah fungsi menjadi obyek.
Untuk menghemat kata, terlebih di media cetak koran ataupun majalah, baik penulis maupun penyunting bahasa kerap menuliskan verba berpreposisi secara tidak sempurna. Akan tetapi, untuk media berbasis digital—dengan keleluasaan ruang—seyogianya penyajian tulisan tetap patuh pada aturan, di antaranya memperlakukan penggunaan verba berpreposisi dengan tepat.