WFP berkontribusi memperbaiki kondisi yang memungkinkan perdamaian di sejumlah daerah konflik. WFP juga bertindak sebagai pihak yang berupaya mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Program Pangan Dunia (WFP) menjadi peraih Nobel Perdamaian 2020 atas upayanya memerangi kelaparan dan memperbaiki kondisi bagi upaya perdamaian.
Dalam konferensi pers di Oslo, Komite Nobel lebih detail mengatakan, WFP berkontribusi memperbaiki kondisi yang memungkinkan perdamaian di sejumlah daerah konflik. WFP juga bertindak sebagai pihak yang berupaya mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik.
Kemenangan WFP ini juga menjadi sebuah pesan agar masyarakat dunia melihat kenyataan jutaan orang yang menderita kelaparan atau tengah menghadapi ancaman kelaparan. Mereka memainkan peranan penting dalam kerja sama multilateral dalam membangun keamanan pangan sebagai instrumen untuk perdamaian.
Peran mereka tidak bisa diabaikan saat pandemi. WFP justru bekerja makin keras untuk menjamin akses pangan agar orang tidak kelaparan. Mereka mengingatkan bahwa ancaman kelaparan akan semakin membesar di tengah pandemi.
Peran organisasi ini memang sangat penting bagi kemanusiaan global sejak didirikan tahun 1961. Mereka telah membantu banyak orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Pada tahun lalu, menurut BBC, sekitar 100 juta orang di 88 negara mendapatkan bantuan dari lembaga ini.
Meski demikian, kritik tetap muncul terhadap pertimbangan pemilihan WFP. Sejumlah pengkritik menyebutkan, penghargaan tersebut lebih layak diberikan untuk mereka yang terlibat proses perdamaian secara langsung. WFP hanyalah organisasi yang sejak didirikan hanya untuk bantuan kemanusiaan, bukan perdamaian. Orang atau lembaga yang mendapat Nobel Perdamaian seharusnya mereka yang membuat langkah terobosan, bukan hanya menyalurkan bantuan.
Akan tetapi, publik sebaiknya melihat pesan lebih penting di balik pemberian penghargaan Nobel Perdamaian untuk WFP. Problem pangan sudah muncul sejak lama dan akan menjadi masalah krusial pada tahun-tahun mendatang.
Ketersediaan lahan, pasokan air, perubahan iklim, dan lain-lain bakal menyebabkan produksi pangan terganggu. Situasi ini menjadi ancaman umat manusia pada masa depan. Mereka memperkirakan akan ada 265 juta orang yang kekurangan pangan setiap tahun.
Kemenangan WFP menjadi semacam panggilan bagi komunitas internasional untuk bersiap menangani potensi ancaman itu. Kerja sama global untuk memerangi kelaparan masih diperlukan di tengah berbagai masalah saat ini, seperti pandemi, perang, kecenderungan proteksionisme, perebutan alokasi vaksin, dan kelesuan ekonomi.
Pada akhirnya kita yakin bahwa penanganan persoalan kekurangan pangan dan kelaparan bisa mengurangi konflik. Ketersediaan pangan bisa mencegah atau mengurangi konflik di sejumlah negara. Oleh karena itu juga, kita yakin, Komite Nobel punya alasan yang tepat saat memilih WFP sebagai penerima penghargaan Nobel Perdamaian 2020.