logo Kompas.id
OpiniTentang Endemis Rabies
Iklan

Tentang Endemis Rabies

Tidak semua orang yang digigit hewan penderita rabies menjadi sakit. Munculnya tergantung tingkat keparahan dan lokasi gigitan. Sebab, waktu virus sampai ke otak relatif panjang, ada kesempatan untuk suntik antirabies.

Oleh
Boyke Nainggolan
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BQAgExl_Be2-wRwciFGfwqn1WB8=/1024x1148/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200925-H08-GKT-Rabies-di-Indonesia-mumed_1601046647.png

Saya ingin menambahkan informasi pada tulisan ”26 Provinsi Endemis Rabies” dalam rubrik Sains, Lingkungan & Kesehatan, Kompas, 26 September 2020. Menurut Didik Budijanto, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, pemahaman warga tentang rabies masih terbatas.

Yang saya prihatin, masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa (hanya) anjing yang menularkan rabies. Bahkan, ada juga anggapan bahwa virus korona bisa ditularkan oleh anjing. Kiranya masyarakat perlu belajar sains soal anjing, satwa sahabat manusia yang setia.

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000