logo Kompas.id
OpiniSengkarut Pilkada 2020
Iklan

Sengkarut Pilkada 2020

Pandemi dan revolusi industri 4.0 harus jadi momentum untuk melahirkan terobosan kreatif-inovatif di berbagai bidang, tak terkecuali dalam hal konsolidasi dan pelembagaan demokrasi di negeri ini.

Oleh
MASDAR HILMY
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-CFtm7td2CcSHDLe_v0Yu1C6ON0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F81475559-50ad-467c-a59b-9d1eea79080f_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Para pendukung menunggu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan Denny Indrayana dan Difriadi di luar pagar kantor Komisi Pemilihan Umum Kalsel di Banjarmasin, Kamis (24/9/2020). Kerumunan pendukung yang jumlahnya tidak lebih dari 20 orang itu masih bisa dikendalikan oleh petugas keamanan.

Isu Pilkada 2020 telah menimbulkan kontroversi yang tajam di ruang publik. Di satu sisi pemerintah melalui KPU menyatakan tak ada penundaan pilkada, di sisi lain sejumlah pihak, seperti NU dan Muhammadiyah serta beberapa tokoh nasional, menyarankan pilkada ditunda hingga ditemukan vaksin Covid-19.

Apa pun argumentasinya, kedua pihak terkesan terjebak dalam sikap nihilistik yang saling menegasikan satu sama lain. Seolah tak ada jalan tengah atau kompromi untuk menyiasati pelaksanaan Pilkada 2020 di tengah merebaknya pandemi Covid-19.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000