logo Kompas.id
OpiniJerman, 30 Tahun Setelah...
Iklan

Jerman, 30 Tahun Setelah Bersatu

Memandang agenda misi Jerman 30 tahun setelah penyatuannya, saya merasa puas melihat keselarasan luar biasa antara agenda ini dan nilai-nilai, kebijakan, serta sasaran Indonesia.

Oleh
PETER SCHOOF
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9B0QW_wYxP5INAosHeJr_WMAlkY=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_22951664_6_0.jpeg
Kompas/Hamzirwan

Presiden Joko Widodo didampingi Kanselir Jerman Angela Merkel menginspeksi barisan pasukan kehormatan dalam penyambutan kunjungan kenegaraan di Kantor Kanselir Jerman, Berlin, Senin (18/4/2016) siang waktu setempat.

Pada 3 Oktober ini, Jerman memperingati 30 tahun reunifikasi atau penyatuan kembali negara. Sebagai bangsa Jerman, kami mengenang peristiwa ini dengan perasaan yang sangat mendalam. Hal yang pertama dan utama, kami bangga bahwa revolusi damai kami berlangsung tanpa pertumpahan darah dan kekerasan.

Peristiwa ini menandai akhir dari suatu proses yang dimulai dari rangkaian pemberontakan berani di sejumlah bagian Eropa Timur, yakni gerakan Solidarnosc di Polandia. Penyatuan Jerman juga tidak akan terwujud tanpa persetujuan dan dukungan dari mitra-mitra internasional kami: Amerika Serikat, Perancis, Britania Raya, dan yang dulu merupakan Uni Soviet di bawah Mikhail Gorbachev. Berkat kesepakatan antara keempat pihak ini dalam ”Traktat 2+4”, Jerman dapat kembali bersatu menjadi sebuah negara berlandasan demokrasi, supremasi hukum, dan komitmen terhadap hak asasi manusia.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000