logo Kompas.id
OpiniKisah Dua Saudara
Iklan

Kisah Dua Saudara

Harapan Presiden Korsel Moon Jae-in akan komunikasi dan dialog yang lebih baik dengan Korut mewakili perasaan banyak kalangan. Hanya dengan saluran komunikasi yang lancar, masalah di antara dua negara itu dapat diatasi.

Oleh
Redaksi
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vZrmSln7Ql7dKH5ecq2vTO3HxQU=/1024x685/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F000_8QN9H9_1601305069.jpg
AFP/JUNG YEON-JE

Warga menonton siaran berita televisi yang menampilkan rekaman Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 25 September 2020.

Korea Selatan dan Korea Utara dulu terpisah akibat pertarungan besar ideologi. Zaman berubah dan pertarungan ideologi itu sirna. Sayangnya, mereka tetap terpisah.

Perpisahan keduanya ditandai dengan meletusnya Perang Korea pada 1950-an. Korut mendapat dukungan dari kubu komunis pada saat itu, sedangkan Korsel dibantu terutama oleh Blok Barat. Perang secara teknis masih berlangsung sampai sekarang. Belum ada perjanjian damai permanen di antara mereka. Hanya ada kesepakatan gencatan senjata sementara.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000