logo Kompas.id
OpiniKebangkitan Neo-pertanian
Iklan

Kebangkitan Neo-pertanian

Perlu membangun sinergi untuk menghormati dan memuliakan profesi petani sehingga tidak lagi terkesan sebagai profesi yang suram, miskin, dan tidak punya masa depan.

Oleh
Bagus Herwibawa, Dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XP6xvIu6tsrpJgQdjW_3PUptLSI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F32fd8c0a-6965-4f8b-be67-751ca0fea001_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Personel SAR membagikan sayuran gratis kepada warga di kawasan pusat Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (15/9/2020). Selain untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan gizi selama pandemi, kegiatan tersebut juga untuk membantu perekonomian petani sayur yang berbagai harga jual hasil panennya saat ini sedang rendah.

Krisis dan keterpurukan acap kali mendorong kebangkitan. Kalimat itu mungkin terlintas di pikiran banyak orang hari ini. Di saat pandemi membuat banyak hal menjadi tak mudah untuk didapatkan, setidaknya pangan masih tersedia. Seburuk-buruknya kondisi yang kita hadapi, masih ada yang bisa kita makan. Semua itu karena perjuangan petani.

Hari Tani Nasional yang diperingati setiap 24 September membuat kita mengenang sejarah perjuangan petani untuk mendapatkan kebebasan dari penderitaan. Perjuangan melawan kolonialisme yang telah merampas hak asasi rakyat hampir seabad lamanya akibat Agrariche Wet 1870.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000