logo Kompas.id
OpiniMenghindari Puing-puing Masa...
Iklan

Menghindari Puing-puing Masa Depan

Di ranah politik, suara-suara kasar semakin berdengungan. Semakin banyak pemimpin negara besar tidak lagi memperjuangkan kemerdekaan, keadilan sosial, atau kemaslahatan dunia, melainkan ”ego”.

Oleh
Jean Couteau
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dV8iNM18pnUUVRE0DUI4czKxy-w=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fda1d0722-62c4-4d69-bb2f-4fe9061ed224_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Pengendara sepeda motor melintasi mural kampanye penggunaan masker yang menampilkan sosok dengan latar belakang beragam keimanan di Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020).

Dengan Covid-19, susah menghadapi masa kini, kan? Jadi, mengapa tidak lari ke masa depan, ke science-fiction (fiksi ilmiah)? Paling tidak membuat kita berpikir.

Saya tidak tahu apakah Anda sekalian pernah mendengar tentang L Spargue de Camp, seorang penulis science-fiction laris pada tahun 1950-an? Mengapa dia laris? Karena ramalannya. Di The Continent Makers, dia meramalkan bahwa pada abad ke-22, Brasil akan menjadi negara terkuat di dunia—di bawah kepemimpinan kaum elitenya, para Viagens. Brasil bisa mengungguli Amerika, China, dan Rusia. Tidak masuk akal, kan? Kecuali bila kita menelusuri apa yang melatarbelakangi keputusan Sprague menempatkan Brasil sebagai negara hegemonik masa depan.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000