Tidak perlu ragu untuk kembali menerapkan pembatasan pergerakan warga. Seperti dipahami bersama, ekonomi akan bergerak dengan baik setelah problem kesehatan dapat tertangani.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Melbourne memperpanjang masa karantina wilayah meski angka penambahan kasus positif Covid-19 mulai turun. Penularan hendak dipastikan terkendali.
Wabah penyakit menular bukan barang baru dalam sejarah manusia. Sudah sejak dahulu wabah berulang kali melanda permukiman manusia. Salah satunya wabah pes yang terjadi pada abad ke-14. Diperkirakan berasal dari Asia Tengah dan mungkin Asia Timur, penyakit itu meluas hingga mencapai kawasan padat penduduk di sekitar Laut Tengah dan Eropa. Perdagangan serta pergerakan manusia melalui darat (Jalur Sutra) dan laut menjadi penyebab utama penyebaran penyakit pes.
Guru besar ilmu sejarah kesehatan di Universitas Oxford, Inggris, Mark Harrison, dalam bukunya, Contagion: How Commerce Has Spread Disease, menulis, sejumlah negara-kota di Italia pada abad ke-16 dan ke-17 juga berkali-kali menghadapi serangan wabah. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya perdagangan yang lesu, tetapi juga korban jiwa dalam jumlah besar. Padahal, pada saat yang sama, terjadi persaingan di antara negara-kota di Italia: mereka berlomba memakmurkan wilayah dan mendatangkan orang sebanyak mungkin. Oleh karena itu, para penguasa kota mati-matian berupaya agar wilayah mereka tak mengalami kesulitan ekonomi serta penduduknya jatuh miskin dan meninggal akibat wabah.
Menurut Harrison, penanganan wabah, seperti karantina kapal dagang, ditempuh penguasa kota. Napoli dan Palermo, misalnya, mendirikan karantina (lazaretto) di Laut Tengah. Dengan lazaretto, kapal yang diperkirakan membawa penyakit atau berasal dari lokasi wabah dikarantina sebelum berlabuh. Di Italia utara, Dewan Sanitasi Verona sepanjang tahun 1580 menerbitkan 282 dekrit terkait wabah dengan 99 di antaranya mengatur karantina produk impor dari wilayah wabah.
Kisah para penguasa kota di Italia mengantisipasi wabah terasa tidak asing sekarang. Di tengah pandemi Covid-19, negara-negara bersama pemerintah kota berupaya mencegah wabah meluas. Selain menutup perbatasan, mereka juga menerapkan karantina wilayah atau pembatasan pergerakan penduduk, seperti yang dilakukan otoritas Melbourne, Australia. Mereka bahkan memperlama masa karantina. Padahal, seperti diberitakan harian ini pada Senin (7/9/2020), angka penularan di Melbourne telah berkurang.
Pembatasan pergerakan warga juga diterapkan di Korea Selatan setelah terjadi peningkatan kasus. Hasilnya, angka penularan kini kembali turun. Dengan kata lain, tak perlu ragu untuk kembali menerapkan pembatasan pergerakan warga. Seperti dipahami bersama, ekonomi akan bergerak dengan baik setelah problem kesehatan dapat tertangani.