Salah satu dampak dari terjadinya pertumbuhan ekonomi yang negatif, terlebih resesi, adalah pemangkasan tenaga kerja yang dilakukan korporasi untuk menghemat biaya.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
Wabah Covid-19 memengaruhi perekonomian negara karena tidak berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Australia, sudah masuk ke era resesi.
Resesi didefinisikan sebagai pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Jadi, kita baru yakin berada pada masa resesi ketika sudah berada dalam resesi itu sendiri.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua lalu negatif. Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengisyaratkan bahwa perekonomian Indonesia masih akan negatif pada kuartal ketiga 2020 ini. Bahkan, pada kuartal keempat, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih akan sedikit terkontraksi alias membukukan pertumbuhan negatif juga.
Salah satu dampak dari terjadinya pertumbuhan ekonomi yang negatif, terlebih resesi, adalah pemangkasan tenaga kerja yang dilakukan korporasi untuk menghemat biaya. Penjualan yang tidak terlalu bagus membuat korporasi harus berhitung ulang tentang biaya. Salah satu penyelesaian yang ditempuh biasanya adalah memangkas jumlah pekerja sehingga menimbulkan kelompok penganggur.
Padahal, dalam 10 tahun terakhir, jumlah penganggur di Indonesia sudah dapat ditekan hingga mencapai angka terendah, yakni sekitar 7 juta orang pada tahun 2019. Akibat pandemi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan, pada 2021 angka pengangguran dapat melonjak menjadi 12,7 juta orang.
Situasi ini tentu memengaruhi keuangan keluarga. Pada saat pencari nafkah utama kehilangan pekerjaan, keuangan keluarga akan berantakan. Untuk mengantisipasi kesulitan tersebut, ada beberapa cara yang dapat ditempuh. Dana darurat merupakan salah satu cadangan yang ampuh untuk digunakan pada saat-saat sulit. Bagaimana jika tidak memiliki dana darurat?
Di beberapa negara maju, jika tidak memiliki pekerjaan, warga akan mendapatkan tunjangan pengangguran jika mendaftarkan diri. Di Indonesia, tunjangan seperti ini belum ada. Jadi, hal yang dapat dilakukan adalah meminta keringanan dari perbankan jika memiliki utang bank, seperti cicilan rumah. Kebijakan mengenai keringanan pembayaran kredit bagi mereka yang terkena dampak Covid-19 sudah dikeluarkan oleh pemerintah.
Cara lain adalah dengan memeriksa kembali simpanan jangka panjang. Tabungan untuk biaya pergi beribadah, misalnya, dapat dialihkan terlebih dahulu untuk menambal kebutuhan bulanan ketika tidak ada penghasilan.
Mengatur kembali pengeluaran dengan hanya membeli barang-barang yang sangat penting saja atau mengurangi jumlah pembelian juga menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi sulit saat ini. Kebutuhan pokok, seperti makan, listrik, air, sekolah anak, dan biaya transportasi, merupakan beberapa pengeluaran yang memang harus dipersiapkan. Sementara kebutuhan lain yang tidak terlalu mendesak dapat ditangguhkan sementara waktu.
Mencari sumber penghasilan lain, walaupun sementara saja dan tidak sesuai dengan bidang sebelumnya, terkadang harus dilakukan. Seorang karyawan yang biasa mengurusi soal keuangan perusahaan dan memiliki hobi memasak dapat saja beralih menjadi penjual makanan.
Ketika terjadi kesulitan ekonomi global yang memengaruhi keuangan keluarga, masih ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Bukan bermaksud menakuti, tetapi tetaplah lakukan pengetatan pengeluaran dan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.