logo Kompas.id
OpiniPerempuan Seputar Kemerdekaan
Iklan

Perempuan Seputar Kemerdekaan

Sejarah Indonesia tak lengkap karena telah menghilangkan sejarah gerakan perempuan, terutama di seputar kemerdekaan. Narasi sejarah umumnya berisi peristiwa dan kebesaran ketokohan para laki-laki masa kolonialisme.

Oleh
Sulistyowati Irianto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7nLsF1s9-5n0Kvj5Q-75Jxrpla4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fb5252bef-36d1-4b03-95d3-a91ab1ac1126_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Mural tokoh kebangkitan perempuan Indonesia RA Kartini menghiasi kolong tol di Jalan RC Veteran Raya, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2020).

Selama 75 tahun merdeka, bangsa Indonesia seolah hanya mengenal bapak pendiri bangsa dan tidak ibu pendiri bangsa (founding mothers).

Tak ada yang bertanya mengapa Pasal 27 konstitusi kita berisi persamaan di muka hukum? Mengapa perempuan Indonesia boleh ikut pemilu pertama 1955, sementara perempuan Amerika, misalnya, butuh berjuang 70 tahun untuk bisa ikut pemilu?

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000