Normalisasi ini terobosan besar UEA. Namun, apakah ada peran atau pengaruh UEA pada upaya perdamaian di Timur Tengah, khususnya penyelesaian sengketa Israel-Palestina, kita masih menunggu langkah diplomasi lanjutan.
Oleh
REDAKSI KOMPAS
·2 menit baca
Hubungan diplomatik dengan Israel, bisa membawa Uni Emirat Arab pada peran baru di kawasan Timur Tengah, yang seolah tidak pernah berhenti bergejolak.
Hubungan diplomatik Israel-Uni Emirat Arab (UEA) dipastikan akan disusul pembukaan hubungan dagang. Israel segera menjadi mitra dagang utama UEA, dan sebaliknya. Perusahaan asal UEA, Apex Group, sudah menandatangani kerja sama dengan perusahaan Israel, Tera, untuk riset dan produksi vaksin Covid-19. Namun, UEA juga merupakan mitra dagang terbesar Iran di kawasan (Kompas, 31/8/2020).
Apakah UEA akan menjadi pintu masuk Israel untuk memperluas pengaruh politik dan bisnisnya di kawasan? Betul, UEA merupakan anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) bersama Bahrain, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dan Oman. Dan, harapan itu sudah dilontarkan Jared Kushner, menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump maupun Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O\'Brien.
Mereka berdua yakin, akan ada beberapa negara Arab yang akan mengikuti langkah UEA, untuk membuka resmi hubungan diplomatik dengan Israel. Bahkan, O\'Brien menyebut beberapa negara yang siap menormalkan hubungannya dengan Israel yakni Oman, Sudan, dan Bahrain.
"Kami yakin bahwa negara Arab dan Muslim lainnya akan segera mengikuti jejak UEA dan menormalkan hubungan dengan Israel," kata O\'Brien kepada wartawan setelah bertemu Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
"Ada lebih banyak pertemuan yang tak dipublikasikan dengan para pemimpin Arab dan Muslim untuk menormalisasi hubungan dengan Israel," tambah Netanyahu.
Kami yakin bahwa negara Arab dan Muslim lainnya akan segera mengikuti jejak UEA dan menormalkan hubungan dengan Israel
Kushner, O\'Brien dan pejabat AS lainnya bergabung dengan delegasi Israel pada Senin (31/8/2020) dalam penerbangan pertama oleh maskapai Israel, El Al menuju UEA. Sebelumnya, Sabtu (29/8/2020), UEA sudah membatalkan boikot ekonomi terhadap Israel. Pejabat dari kedua negara sedang mencari kerja sama di bidang pertahanan, kedokteran, pertanian, pariwisata, dan teknologi.
Jalinan hubungan Israel-UEA mendapat tentangan terutama dari Palestina. Hanan Ashrawi, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan, normalisasi itu sebagai kesepakatan konyol dan tidak akan membawa perdamaian di kawasan.
Namun, sebelum pesawat delegasi Israel dan AS mendarat, dua ledakan di Jalan Rashid bin Saeed, jalan utama menuju bandara Abu Dhabi dan menyebabkan tiga orang meninggal dan kebakaran. Akibatnya, pengamanan untuk menyambut kedatangan PM Netanyahu, Jared Kushner, serta pejabat AS dan Israel lainnya. Media pemerintah Abu Dhabi mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh "ketidaksejajaran dalam perlengkapan kontainer gas setelah pengisian bahan bakar".
Normalisasi ini terobosan besar UEA. Namun, apakah peran atau pengaruh UEA pada upaya perdamaian di Timur Tengah, khususnya penyelesaian sengketa Israel-Palestina, kita masih menunggu langkah diplomasi lanjutan. Yang jelas, Palestina kini merasa kian terpinggirkan.