logo Kompas.id
OpiniMenghadapi Korona dengan...
Iklan

Menghadapi Korona dengan Bahasa Sederhana

Hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki suatu kantor atau balai bahasa yang ditugaskan melestarikan bahasa daerah. Mereka memiliki kompetensi menyusun materi tentang pandemi yang mudah dipahami masyarakat lokal.

Oleh
Hywel Coleman
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YpQTuvD6F3olMzxr-GYVQaEP7-Q=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F50cb636c-6628-482f-b3b4-415c109dbe02_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Warga melintas di depan mural komik Petualangan Tintin yang berisi anjuran untuk tetap di rumah di kawasan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/7/2020). Meski anjuran dan peringatan untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19 terus digaungkan, pengabaian di lapangan jamak ditemui.

Seiring pandemi Covid-19, terjadi banjir istilah asing. Sebut saja droplet, positivity rate, dan testing and tracing. Sekarang OTG, ODP, dan PDP sudah diganti dengan kasus suspek, kasus probable, dan kasus konfirmasi. Itu pun tetap berbau asing.

Mau bepergian naik kereta api sekarang kita tidak perlu lagi mengurus surat izin keluar masuk (SIKM), cukup mengurus surat corona likelihood metric atau CLM. Selain itu, masih ada real time polymerase chain reaction (RT-PCR), WFH, SFH, PSBB proporsional, PSBB transisi, dan lain-lain.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000