logo Kompas.id
OpiniKeris, Korona dan Vaksin Naga ...
Iklan

Keris, Korona dan Vaksin Naga Siluman

Keris diluhurkan dan dianggap bisa menolak bala, seperti wabah penyakit. Pada 1 Muharam atau malam 1 Sura, di Jawa banyak yang melaksanakan ritual menyucikan keris. Apa hubungan dengan vaksin Covid-19?

Oleh
Agus Dermawan T..
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BUfk-xMBESOwH08-cXogik1N030=/1024x792/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FIMG_9462-2_1598160011.jpg
ARSIP AGUS DERMAWAN T

Suteja Neka dalam acara ritual tempa keris.

Suteja Neka, kolektor ternama, pada 2007 ”mendadak” mendirikan museum untuk keris. Museum keris yang diresmikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik itu menempati satu bagian dari Museum Neka di kawasan Sanggingan, Ubud, Bali. Maka, sekitar 900 keris koleksinya mendampingi ratusan lukisan yang sudah berpuluh tahun terpajang di museumnya.

”Saya mendirikan museum keris semata karena dua hal. Pertama, karena keris itu merupakan anak budaya lokal bangsa Indonesia yang bukan main indahnya sehingga diangkat sebagai Karya Agung Warisan Kemanusiaan oleh UNESCO pada 2005. Kedua, saya ingin mengingat kembali peran ayah saya, Pande Wayan Neka, di ranah sosial. Ia terlahir sebagai seorang pande, yang dalam khazanah budaya Bali diposisikan sebagai penempa seni logam seperti keris,” paparnya.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000