logo Kompas.id
OpiniDiplomasi Aktif Indonesia
Iklan

Diplomasi Aktif Indonesia

Indonesia bisa dibilang menjadi ”andalan” negara-negara kecil dan miskin untuk bernegosiasi memperjuangkan akses terhadap vaksin yang sekarang menjadi rebutan beberapa negara besar.

Oleh
Redaksi
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DbYShk3a9riYJ2DPKHEC6d7PyB8=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200813-Menlu-Retno-DK-PBB_1597287431.jpeg
DOKUMENTASI KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memimpin sidang Dewan Keamanan PBB melalui video konferensi dari Jakarta, 12 Agustus 2020.

Berakhirnya Perang Dingin tidak membuat prinsip diplomasi Indonesia, seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, kehilangan relevansi dan kredibilitas.

Meski dirumuskan para bapak bangsa (founding fathers) 75 tahun lalu, rumusan itu tetap relevan dengan perkembangan zaman. Prinsip diplomasi ”ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial” justru mendapat momentum ketika Perang Dingin berakhir, tetapi ketertiban dunia dan perdamaian yang diimpikan kian menjauh.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000