logo Kompas.id
OpiniBenci Rindu Singkong Keju
Iklan

Benci Rindu Singkong Keju

Singkong kini lahir jadi pangan klangenan, semacam makanan yang dibutuhkan untuk memicu kenangan pahit di masa-masa sulit.

Oleh
Putu Fajar Arcana
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R9tzMLC2mKEzHejy98_-mB3Riu0=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190806iam-CAN-drawing_1565107548.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, Wartawan Senior Kompas

Mendiang penyanyi Arie Wibowo aku ingat sebagai musisi yang membangkitkan kenangan kelam dengan cara yang satire. Frasa ”anak singkong” yang sebenarnya sudah populer sejak masa Hindia Belanda ia parodikan dan menjadi hits di pertengahan tahun 1980-an. Seolah-olah, kesenjangan sosial dan perbedaan kelas, yang mula-mula digambarkan dalam ”anak singkong”, luluh ke dalam humor pahit, tetapi mengundang senyum.

Setelah album pertama Madu dan Racun yang meledak di pasar musik populer Tanah Air, Arie dan band Bill and Brod meluncurkan album kedua berjudul Anak Singkong. Dalam waktu sekejap, lirik-lirik dalam lagu ini seakan-akan mewakili lebih dari 80 persen rakyat Indonesia yang hidup sederhana di desa-desa, kalau tak mau dikatakan miskin. Coba saja kita simak lirik berikut:

Editor:
prasetyoeko
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000