Risiko operasi pada usia lanjut dapat dikurangi dengan persiapan operasi yang baik. Penyakit kronik perlu terkendali. Darah tinggi harus terkendali, diabetes juga harus dalam keadaan baik. Begitu pula fungsi jantung.
Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
·5 menit baca
Ayah saya berusia 72 tahun, sudah lama menderita diabetes melitus. Beliau juga sudah dipasang tiga ring pada jantung karena mengalami infark jantung 5 tahun yang lalu. Beliau minum obat darah tinggi amlodipin secara teratur serta obat penurun gula darah.
Saat ini keadaan ayah saya baik. Dia masih dapat jalan kaki di pagi hari dan melakukan aktivitas secara mandiri. Beliau sudah lama pensiun dari pegawai negeri, tetapi sekarang sukarela mengajar di sebuah perguruan tinggi. Saya sebenarnya sudah menganjurkan beliau untuk berhenti mengajar, tetapi beliau menikmati tugas mengajar dan merasa banyak teman sewaktu mengajar.
Sudah sebulan ini ayah saya mulai terganggu beraktivitas karena ada hernia yang cukup besar di selangkangan sebelah kiri. Jika beliau berdiri, benjolan tersebut mudah terlihat sehingga beliau merasa malu keluar rumah. Saya sudah membelikan celana khusus untuk hernia, tetapi tampaknya kurang menolong.
Saya anjurkan ayah untuk berhenti bekerja dan di rumah saja. Jika beliau banyak tiduran, benjolannya tak tampak jelas. Namun, beliau masih ingin aktif mengajar. Saya sudah mengajak ayah ke dokter dan dianjurkan agar hernianya dioperasi. Ayah masih ragu mengingat usia dan ada beberapa penyakit kronis yang diderita beliau.
Kami berkonsultasi dengan dokter keluarga yang lama menangani ayah. Beliau menganjurkan untuk operasi pada waktu keadaan ayah relatif baik sekarang ini. Risiko operasi pada orang usia lanjut tentu ada, tetapi sekarang dapat dilakukan penilaian risiko operasi. Biasanya sebelum operasi dokter bedah akan meminta dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis yang terkait untuk menilai kelayakan operasi pada orang yang akan dioperasi.
Keadaan diabetes melitus ayah stabil. Kadar HbA1c dalam enam bulan terakhir normal. Tekanan darah terkendali dan keadaan jantung juga stabil. Hanya saja, ayah minum obat setiap hari lumayan banyak. Obat untuk diabetes, jantung, dan darah tinggi. Semuanya ada delapan obat yang harus diminum setiap hari. Biasanya sebelum operasi, pasien harus berpuasa dan obat-obat tentu harus dihentikan dulu.
Saya agak khawatir, apakah keadaan penyakit kronik ayah akan menjadi lebih buruk dengan penghentian obat-obat tersebut. Bagaimana pendapat Dokter mengenai risiko operasi pada ayah saya? Apakah hernianya dibiarkan saja mengingat risiko operasi yang harus dihadapi? Terima kasih atas penjelasan Dokter.
M di J
Kita sudah pernah membahas risiko operasi pada orang usia lanjut di ruang ini. Pada prinsipnya, risiko operasi pada orang usia lanjut dapat dikurangi dengan persiapan operasi yang baik. Penyakit kronik perlu terkendali. Darah tinggi harus terkendali, diabetes juga harus dalam keadaan baik. Begitu pula fungsi jantung memungkinkan untuk menghadapi operasi.
Obat yang selama ini diminum satu per satu ditentukan apakah harus dihentikan jauh sebelum operasi atau sewaktu akan operasi. Obat pengencer darah (antiplatelet atau antikoagulan) yang biasa diminum penderita jantung, misalnya, harus dihentikan 5 sampai 7 hari sebelum operasi jika risiko perdarahan cukup besar.
Beberapa obat, seperti obat penurun gula darah, obat darah tinggi, dan obat kejang, harus diatur agar tetap bekerja, tetapi tak mengganggu persiapan operasi. Dokter yang melakukan penilaian kelayakan operasi akan memberi rekomendasi bagaimana persiapan dalam operasi yang akan dilakukan. Persiapan ini mungkin berbeda untuk setiap orang sesuai keadaan kesehatannya.
Keberhasilan operasi yang cukup tinggi dewasa ini memungkinkan orang berusia lanjut yang mempunyai penyakit kronik untuk menjalani operasi. Hanya saja, perlu dilakukan persiapan dan pengawasan sebelum operasi, sewaktu operasi, dan sesudah operasi. Dokter keluarga Anda mengetahui secara rinci tentang kesehatan ayah Anda. Karena itu, pendapatnya amat penting untuk dipertimbangkan. Pada dasarnya usia lanjut bukan halangan untuk operasi, tetapi operasi tersebut perlu disiapkan dengan baik.
Pengobatan hernia tak dapat dilakukan dengan obat. Perlu tindakan operasi untuk menghilangkan hernia. Memang dapat dicoba celana khusus untuk mencegah turunnya hernia, tetapi biasanya manfaat terbatas. Untuk menghilangkan hernia secara permanen perlu tindakan operasi.
Operasi hernia merupakan operasi yang sudah sering dilakukan di berbagai layanan kesehatan di negeri kita. Operasinya dapat dilakukan oleh dokter bedah umum atau jika ada oleh dokter bedah konsultan saluran cerna. Biasanya pasien perlu dirawat beberapa hari saja setelah itu boleh cepat pulang.
Selain mengganggu, hernia yang tidak dioperasi juga berpotensi mengalami komplikasi. Operasi dapat dilakukan dengan cara biasa atau dengan teknik laparoskopi. Salah satu komplikasi hernia yang dapat terjadi adalah terjepitnya usus (hernia strangulata). Keadaan ini berbahaya, dapat menimbulkan sumbatan usus dan infeksi. Pada orang usia lanjut terjadinya hernia strangulata dapat menimbulkan keadaan yang lebih serius lagi. Tindakan operasi dapat mencegah hernia strangulata.
Ayah Anda akan menjalani operasi yang sifatnya elektif, operasi yang direncanakan. Kita punya waktu yang cukup untuk mempersiapkan agar operasi dilakuan pada saat yang baik. Jika operasi mendadak, kita hampir tak punya waktu cukup untuk memperbaiki keadaan pasien. Karena itu, risiko operasi elektif diharapkan lebih kecil.
Keputusan untuk tindakan operasi pada orang usia lanjut harus dilakukan dengan cermat. Pasien sendiri sebaiknya memahami manfaat dan risiko operasi yang dihadapi. Kemajuan dalam ilmu kedokteran telah menjadikan operasi pada usia lanjut menjadi lebih aman, risikonya berkurang. Namun, keputusan untuk operasi perlu mempertimbangkan pendapat dokter bedah yang akan melakukan operasi dan dokter lain yang selama ini mengobati penyakit kronis ayah Anda.
Keinginan ayah Anda untuk melakukan kegiatan seperti biasa, termasuk keinginan untuk mengajar, juga perlu dipertimbangkan, terutama jika kegiatan tersebut amat berarti bagi diri beliau. Mengingat kondisi ayah Anda yang sekarang dalam keadaan mandiri, waktu yang baik untuk operasi adalah sekarang ini.
Tingkat kesehatan yang relatif baik tersebut dapat dimanfaatkan untuk operasi. Jika keadaan kesehatan semakin menurun, baik karena pertambahan usia atau penyakit kroniknya, tentu risiko operasi akan dapat meningkat. Saya berharap masalah hernia ayah Anda akan dapat diselesaikan dengan baik dan ayah Anda tetap sehat di tengah keluarga besarnya.