logo Kompas.id
OpiniPertanian Tanpa Petani
Iklan

Pertanian Tanpa Petani

Lonjakan produktivitas pertanian tanpa kekuatan petani yang mampu berdiri di atas kaki sendiri menjadikan pertanian yang jauh dari kemerdekaan. Tentu kita tak ingin semua ini terjadi.

Oleh
Usep Setiawan
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NjkN-CQM-xi_V3H_kZBdIgnwDw0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F882349d9-4540-4982-9167-4a152d0f549f_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Foto udara hamparan areal persawahan yang menghijau di Desa Cilalawi, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (25/7/2020).

Refleksi HUT Ke-75 Kemerdekaan RI penting dikaitkan dengan eksistensi pertanian kita dewasa ini. Suatu hal pelik yang kerap luput dari perhatian dalam dunia pertanian ialah fenomena melemahnya minat generasi muda desa untuk bertani.

Melemahnya minat generasi muda desa ini bisa disebabkan banyak faktor. Umumnya, menjadi petani bukanlah pilihan sadar yang ibarat nasib yang tak perlu lagi dipilih. Jadi petani seperti nasib guratan tangan yang sulit ditolak.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000