logo Kompas.id
OpiniBanyan Tua yang Agung
Iklan

Banyan Tua yang Agung

Arie Smit dan pelukis lain barangkali melukis pohon banyan tidak sekadar memperlakukannya sebagai obyek artistik. Pohon banyan telah menjelma sebagai sikap hidup, satu sikap rendah hati di hadapan kuasa semesta.

Oleh
Putu Fajar Arcana
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VEb4jN0NSW2namTseYHTSg1ybII=/1024x1167/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FCAN_1565170607-e1583251049886.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan senior Kompas

Arie Smit identik dengan pohon banyan. Hampir di setiap kanvas ia melukisnya. Tak jarang pohon tinggi besar dan rindang ini dikomposisi di bagian muka, sementara di latar jauh terdapat candi bentar sebuah pura atau pasar. Pohon-pohon banyan itu pun ia lukiskan dengan blok-blok warna yang mengesankan keagungan.

Pada akhir perjumpaanku dengan Arie, ia sudah mulai kehilangan sedikit ingatan, walau humornya tetap segar. Tubuhnya yang tinggi besar dengan susah payah ditopang oleh kakinya yang mulai kaku. Di beranda sebuah paviliun milik kolektor Suteja Neka di Ubud, dengan gemetar aku bertemu Arie. Kalimat pertama yang ia ucapkan,” Masih ingat pohon banyan,” kata Arie.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000