Presiden Joko Widodo membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Masyarakat berharap komite ini efektif mengatasi pandemi.
Oleh
Editor
·2 menit baca
Presiden Joko Widodo membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Masyarakat berharap komite efektif mengatasi pandemi.
Lima bulan setelah kasus pertama SARS-CoV-2 penyebab pandemi Covid-19 terdeteksi di negeri ini, kian jelas beratnya dampak pandemi pada perekonomian Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tumbuh negatif antara minus 3,5 dan minus 5,1 persen dengan titik tengah minus 4,3 persen. Jika kuartal III-2020 pertumbuhan tetap negatif, Indonesia bisa dikatakan mengalami resesi.
Pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19 dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang dua hari lalu diubah menjadi Satgas Penanganan Covid-19, serta memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dari sisi fiskal, pemerintah menyediakan tambahan anggaran kesehatan untuk menangani Covid-19, merelaksasi pinjaman dan subsidi bunga UMKM, dan pengurangan pajak korporasi. Bagi warga miskin dan yang kehilangan pekerjaan disediakan perluasan bantuan tunai, subsidi biaya listrik, dan dana desa yang dikaitkan dengan program padat karya.
Bank Dunia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 akan nol persen, prediksi yang moderat mengingat pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan minus 5 persen. Syaratnya, antara lain, ekonomi Indonesia sudah kembali dibuka penuh pada Agustus mendatang dan tidak ada lonjakan baru kasus Covid-19.
Dengan melihat kasus baru Covid-19 dan tingkat penularan dibandingkan jumlah orang yang menjalani uji virus Covid-19 (positivity rate), yang masih di atas 10 persen, sedangkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 5 persen, membuka penuh kegiatan ekonomi pada Agustus menuntut kerja lebih keras. Sejumlah negara yang membuka kembali ekonominya setelah berhasil menurunkan jumlah penularan baru infeksi virus terpaksa kembali menutup kegiatan ekonomi dan sosial karena naiknya kasus baru. Setiap negara memiliki cara masing-masing mengatasi pandemi. Pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan dengan lebih baik penanganan kesehatan dan perekonomian.
Keduanya harus berjalan bersamaan. Penanganan penularan Covid-19 harus diutamakan karena ini penyebab utama persoalan kita. Saat bersamaan perekonomian harus segera ditangani karena menyangkut hidup masyarakat miskin ataupun kelas menengah. Kita ingin pembentukan komite ini dapat membangun kepercayaan antara masyarakat umum, dunia usaha, dan pemerintah. Adanya kepercayaan sangat penting untuk keberhasilan mengatasi dampak pandemi.
Pembentukan komite baru tersebut merupakan langkah awal yang baik, memberi harapan untuk menyelesaikan pekerjaan besar dan menantang. Kita menginginkan komite itu membuat strategi dan langkah konkret yang bisa dilaksanakan dan memenuhi harapan masyarakat.