logo Kompas.id
OpiniKontroversi Musim yang...
Iklan

Kontroversi Musim yang Berlanjut

Dari data indeks ini diprediksi bahwa sehabis gejala El Nino yang lemah tahun lalu, pada 2020 akan dilanjutkan dengan La Nina.

Oleh
Paulus Agus Winarso
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ySjrItMYKWCA2CgLYsv4BfC_qo8=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F972af405-6d8a-49e9-8def-5b8ae7cb29b9_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Foto udara lanskap awan gelap menaungi langit Jakarta memasuki musim pancaroba, Minggu (31/5/2020).

Kontroversi musim di Indonesia sepertinya masih berlanjut, meskipun saat ini sudah memasuki musim kemarau, karena tekanan di daratan masih rendah.

Bahkan, setelah memasuki bulan Juli, pekan lalu, sebagian kawasan Ibu Kota diguyur hujan angin yang disertai guntur. Hujan tersebut memang berasal dari awan penghasil badai, yaitu awan kumulonimbus. Awan ini umumnya muncul jika udara basah dan hangat, umumnya dari suhu muka laut yang hangat, sedangkan udara lapisan di atasnya dingin dan kering.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000