Era Baru Perdagangan dan Investasi Australia-Indonesia
Efek Covid-19 akan terus dirasakan secara mendalam oleh bisnis di kedua negara, juga adanya pembatasan mobilitas. Namun, Indonesia dan Australia menemukan cara baru untuk menghubungkan bisnis dan investor kedua negara.
Oleh
Gary Quinlan
·4 menit baca
Pekan ini, Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau IA-CEPA mulai dilaksanakan, menandai dimulainya era baru hubungan bisnis dan investasi Indonesia-Australia. Kesepakatan ini datang pada saat yang genting bagi kedua negara; di saat Indonesia dan Australia berusaha bangkit dari krisis kesehatan dan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19; ketika warga mencari peluang untuk memulihkan mata pencarian mereka dan mencari dukungan pemerintah untuk bekerja sama menghilangkan hambatan untuk peluang itu.
Baru tiga minggu lalu, Australia mengumumkan strategi pembangunan baru, Kemitraan untuk Pemulihan, yang berfokus pada bekerja dengan tetangga terdekat dalam ketahanan kesehatan, stabilitas kawasan dan pemulihan ekonomi, serta melindungi kaum yang paling rentan, terutama perempuan dan anak perempuan.
Kini, dengan dilaksanakannya IA-CEPA, kerangka kerja bagi Australia dan Indonesia untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi telah tersedia, dan untuk bekerja sama meningkatkan perdagangan baik di dalam maupun di luar kawasan. Potensi imbal baliknya begitu besar. Australia dan Indonesia dua ekonomi terbesar di kawasan dan kedua perekonomian saling melengkapi. Namun, hubungan ekonomi kita masih belum maksimal.
Kita adalah mitra dagang terpenting ke-13 satu sama lain. Indonesia berada di peringkat ke-27 sebagai tujuan investasi asing Australia dan Indonesia sumber investasi asing terbesar ke-38 bagi Australia. IA-CEPA dapat membantu membuka potensi perdagangan dan investasi kita. Kesepakatan ini akan memungkinkan semua barang yang diproduksi di Indonesia memasuki Australia bebas tarif. Ini membuat produk Indonesia, seperti pakaian, alas kaki, kendaraan, dan pestisida, lebih kompetitif di pasar Australia.
Produk-produk Australia juga akan mendapat tarif yang lebih rendah di Indonesia, termasuk produk pertanian kami yang berkualitas tinggi, seperti kentang dan wortel, yang akan mengurangi harga bagi konsumen. Namun, sebagian besar ekspor produk Australia ke Indonesia digunakan di sektor manufaktur Indonesia, yang secara langsung berkontribusi pada lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia dan meningkatkan ekspor Indonesia.
IA-CEPA juga melihat ke masa depan ketika kendaraan bermotor listrik buatan Indonesia, prioritas utama dalam rencana pengembangan industri Indonesia, akan tersedia di Australia. Australia telah menyediakan persyaratan asal paling bebas untuk kendaraan bermotor listrik Indonesia pada perjanjian perdagangan Australia mana pun. Kami melihat peluang untuk keahlian industri Australia dan perdagangan komponen, bahan inti, dan masukan lain yang akan mendukung desain dan pengembangan baterai kendaraan listrik.
Kesepakatan ini akan memungkinkan semua barang yang diproduksi di Indonesia memasuki Australia bebas tarif.
Namun, perdagangan bukan hanya tentang barang. Indonesia sudah menikmati surplus perdagangan dengan Australia dalam layanan jasa, khususnya di sektor pariwisata. IA-CEPA memberikan kepastian yang lebih besar bagi investor Australia di industri pariwisata Indonesia. Dan ketika kita semua dapat kembali melakukan perjalanan ke luar negeri, Indonesia akan menjadi tempat pertama yang akan dipilih banyak warga Australia untuk dikunjungi, berkontribusi pada pemulihan pasca-Covid-19 di Indonesia.
Akan ada keuntungan signifikan bagi kedua negara. Bisnis dan investor Indonesia sudah memiliki akses yang diperhitungkan di pasar Australia. Kini, di bawah IA-CEPA ada peningkatan peluang untuk kolaborasi dan kemitraan di masa datang. Memungkinkan bisnis Australia untuk membawa modal, pengetahuan praktis, dan keahlian teknis ke sektor-sektor penting di Indonesia, seperti pendidikan, komunikasi, kesehatan, layanan perawatan lanjut usia, dan pertambangan.
Program pertukaran
Berbagi keahlian teknis dan membangun pemahaman ekonomi satu sama lain sangat penting untuk kelanjutan pertumbuhan hubungan ekonomi kita. Karena itu, IA-CEPA juga berisi paket keterampilan komprehensif yang ditujukan untuk melengkapi kaum muda kita dengan keterampilan dan pengalaman siap kerja.
Menanggapi permintaan dari bisnis Australia dan Indonesia, kami telah menyepakati Program Pertukaran Keterampilan di bidang layanan keuangan dan asuransi, pertambangan, teknik dan layanan teknis terkait, serta media informasi dan layanan telekomunikasi.
Kami juga akan memiliki program percontohan pelatihan berbasis tempat kerja sehingga ketika perbatasan kembali dibuka, pada awalnya akan memungkinkan hingga 200 warga Indonesia per tahun mengikuti pelatihan berbasis tempat kerja di Australia hingga enam bulan di sektor tertentu.
Bagi mereka yang ingin mengembangkan keterampilan mereka di sektor lain, Australia meningkatkan jumlah visa kerja dan liburan yang tersedia untuk warga Indonesia setiap tahun dari 1.000 per tahun menjadi 4.100 per hari ini dan meningkat menjadi 5.000 beberapa tahun ke depan.
Berbagi keahlian teknis dan membangun pemahaman ekonomi satu sama lain sangat penting untuk kelanjutan pertumbuhan hubungan ekonomi kita.
Terakhir, kami telah membentuk Program Kerja Sama Ekonomi untuk memaksimalkan manfaat IA-CEPA, untuk mendukung perdagangan dan investasi dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia. Pemerintah dan pemangku kepentingan bisnis Australia dan Indonesia telah mengidentifikasi bidang-bidang untuk kolaborasi melalui program ini, termasuk di bidang-bidang seperti pangan pertanian, manufaktur maju, dan pengembangan keterampilan.
Efek Covid-19 akan terus dirasakan secara mendalam oleh bisnis di kedua negara kita dan pembatasan mobilitas sepertinya akan berlaku untuk beberapa waktu. Namun, Indonesia dan Australia menemukan cara baru untuk menghubungkan bisnis dan investor kedua negara. Dan, keberhasilan kita dalam melakukan itu akan menjadi penting bagi pemulihan ekonomi di kedua negara kita.
IA-CEPA akan membantu kita mencapai masa depan yang lebih cerah bersama saat kita mengembangkan kemitraan ekonomi yang jauh lebih dinamis dan menguntungkan di tahun-tahun mendatang.
(Gary Quinlan Duta Besar Australia untuk Indonesia)