Iming-iming diskon sering membuat kita silap membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Padahal, wabah masih berlangsung entah sampai kapan yang memengaruhi kondisi keuangan. Bagaimana menghindari godaan diskon?
Oleh
Joice Tauris Santi
·2 menit baca
Setelah beberapa bulan tutup akibat wabah Covid-19, beberapa pusat perbelanjaan mulai buka kembali di era normal baru (new normal). Untuk menarik pengunjung, gerai-gerai memberikan diskon yang lumayan besar.
Sebagian orang, apalagi yang tinggal di kota besar dan sudah terbiasa menjadikan mal sebagai tempat rekreasi, bisa ditebak, segera menyerbu mal-mal. Iming-iming diskon atau potongan harga terkadang membuat kita silap membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Berlakunya situasi normal baru ini juga berpeluang mendorong munculnya pengeluaran baru, seperti biaya transportasi naik taksi atau berbagi biaya bensin dengan teman yang searah.
Biaya lain yang harus dipertimbangkan adalah pembelian masker, cairan pencuci tangan, dan lainnya yang terkait dengan protokol kesehatan. Bagi yang masih bekerja di rumah, biaya sambungan internet bisa jadi membengkak.
Dengan demikian, diperlukan penyesuaian anggaran keluarga terkait situasi normal baru agar pengeluaran tidak membengkak, padahal penghasilan bisa jadi menurun. Jika hal ini yang terjadi, arus kas akan menjadi minus. Bukan tidak mungkin, lama-lama jebakan utang akan semakin terbuka lebar.
Biaya-biaya yang baru ini perlu dipertimbangkan ketika menyusun ulang anggaran. Jika memang masih ada anggaran untuk membeli baju atau sepatu baru dan barang-barang tersebut benar-benar diperlukan, diskon besar-besaran di mal dapat dimanfaatkan.
Namun, terkadang kita hanya tergiur oleh diskon. Barang yang kita beli sebenarnya tidak kita perlukan, yang ditandai barang akan teronggok begitu saja tanpa pernah digunakan.
Jalan-jalan ke mal tentu masih dapat dilakukan dengan catatan dibarengi protokol kesehatan yang ketat. Namun, selain mempertimbangkan kesehatan fisik, tentu kesehatan keuangan juga perlu diperhatikan.
Kita belum tahu sampai kapan wabah ini akan berlangsung dan bagaimana dampaknya terhadap keuangan kita. Tetap berhemat dan mengutamakan prioritas pengeluaran akan menjaga arus kas keluarga tetap sehat.