logo Kompas.id
OpiniKonten Prank dan Kegagalan...
Iklan

Konten Prank dan Kegagalan Berbahasa

Bila masyarakat kian permisif, parade kebohongan akan tampak sebagai hiburan semata. Kita membangun budaya gemar dibohongi dalam masyarakat, bahkan dengan sukarela membayarnya dengan like dan subscribe dari jari kita.

Oleh
Rangga Asmara
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/235xJVtIvN-kpE0O-6LtwtJU1d8=/1024x940/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200210-Opini-6_web_87201618_1581345497.jpg

Ini cuma prank. Bercanda bro, ujar seorang youtuber sambil merayakan kejahilannya. Perkara yang dijahili marah, malu, bahkan sakit hati, lupakan saja. Konten berisi ide jahil ini belakangan memunculkan kegaduhan yang luar biasa. Prank menjadi salah satu konten yang akhir-akhir ini kerap diproduksi para youtuber untuk cepat viral. Namun, berawal dari konten prank yang kebablasan membuat kreatornya berujung bui.

Salah satu youtuber yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan karena tersandung kasus hukum adalah Ferdian Paleka. Dari konten berpura-pura membagi-bagikan sembako berisi sampah dan batu bata ke transgender di Bandung, dia dan dua rekannya menuai perkara. Tak ayal aksinya tersebut menuai hujatan warganet dan berbuntut penangkapan oleh pihak kepolisian. Dia dan rekannya diduga melanggar pasal 36 UU ITE No. 11 tahun 2008 tentang perbuatan yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000