Bersama Kita Kuat: Saatnya Kekuatan Menengah Memimpin
Sebagai negara dengan ”kekuatan menengah” yang demokratis, Kanada dan Indonesia harus terus bekerja sama untuk memastikan pasar bersama terus terbuka dan keberlangsungan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Oleh
Cameron MacKay
·4 menit baca
Dunia saat ini berada di tengah-tengah krisis yang paling menakutkan yang pernah dihadapi selama bertahun-tahun. Pandemi Covid-19 telah memicu dilema kesehatan dan ekonomi global, dengan ketidakpastian terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pemerintah terus menghadapi tugas berat memperlambat penyebaran penularan, menjaga keselamatan warganya, membatasi kerusakan ekonomi, dan mempersiapkan pemulihan ekonomi.
Ujian multilateralisme
Krisis ini juga telah menjadi ujian terbesar bagi multilateralisme dan peluang paling berarti untuk menunjukkan bahwa hanya dengan kebersamaan—yakni melalui kerja sama global yang terorganisasi—kita bisa mengalahkan ancaman bersama ini dan mulai membangun masa depan yang berhasil untuk semua orang.
Dampak dari penyakit ini telah menyingkap ketimpangan yang terjadi di dalam masyarakat kita. Beberapa pemerintah menetapkan bahwa cara terbaik untuk mengatasi krisis adalah dengan bergerak sendiri sehingga mempertanyakan nilai dari sistem multilateral.
Sementara yang lain berusaha memajukan kepentingan individu mereka secara sepihak selagi perhatian dunia sedang terpecah. Dengan dilatarbelakangi kondisi seperti ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berencana pada bulan ini menggelar pemilihan untuk mengisi kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk masa jabatan tahun 2021-2022.
Menjadi keinginan Kanada untuk mendapatkan kursi tersebut dan bekerja sama untuk mempertahankan perdamaian, mengatasi perubahan iklim, memajukan kesetaraan jender, dan memperkuat sistem multilateral. Kami juga telah meletakkan keamanan ekonomi di posisi sentral platform kami untuk Dewan Keamanan PBB.
Selama beberapa tahun kami telah mendorong pertumbuhan bersama yang inklusif melalui kelompok Group of Friends untuk pembiayaan yang inovatif yang kami dirikan bersama-sama dengan Jamaika.
Kanada selama ini telah berjuang menjembatani celah antara investor pihak swasta dan kementerian keuangan di seluruh dunia dengan memanfaatkan potensi ekonomi yang dimiliki negara-negara mitra yang sedang berkembang seperti Indonesia.
Kerja sama Kanada-Indonesia
Sepanjang krisis ini, Kanada dan Indonesia keduanya telah menunjukkan diri di panggung dunia sebagai mitra yang aktif dan dapat diandalkan, sama-sama berkeinginan memajukan kerja sama multilateral dan plurilateral untuk melawan pandemi. Kedua negara memahami bahwa untuk memastikan terjadinya perdamaian, dibutuhkan terciptanya peluang ekonomi.
Itulah mengapa Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menjadikan hal ini salah satu batu fondasi kepemimpinan Kanada di gerakan G-7 tahun 2018 dan mengapa sepanjang krisis ini Kanada dan Indonesia telah bekerja sama untuk memastikan bahwa arus pasokan keperluan medis dan kebutuhan pokok terus terjaga, serta meminimalkan dampak negatif pada rantai pasokan dunia.
Sebagai negara dengan ”kekuatan menengah” yang demokratis, Kanada dan Indonesia harus terus bekerja sama untuk memastikan bahwa pasar kita terus terbuka, kawasan Asia Pasifik dengan ASEAN yang kuat berada di pusatnya terus tumbuh, dan tata ekonomi internasional yang berdasarkan hukum terus dijunjung tinggi.
Kanada bekerja secara dekat dengan ASEAN, juga dengan Indonesia sebagai Negara Koordinator Ekonomi-nya, untuk memajukan kemungkinan Perjanjian Perdagangan Bebas Kanada-ASEAN yang akan menjadi alat penting pemulihan ekonomi pasca-Covid-19. Perhitungan ekonomi menunjukkan bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas Kanada-ASEAN—yang menjadikan rantai pasokan lebih stabil dan lebih mudah diprediksi—dapat mendorong pertumbuhan di Indonesia senilai 7,1 miliar dollar AS (setara Rp 100 triliun).
Kanada bangga dapat mendukung keberhasilan Indonesia memperoleh kursi keanggotaan tidak tetap di Dewan Keamanan PBB.
Persahabatan kita yang berlangsung lama telah menyaksikan bagaimana kedua negara kita berubah dan berkembang menjadi mitra yang saling memahami bahwa perdamaian dan kemakmuran untuk semua tidak dapat dicapai tanpa keamanan yang menghargai rule of law, lembaga-lembaga multilateral yang kuat, serta kesetaraan jender dan ekonomi.
Saat pemilihan Dewan Keamanan PBB berlangsung bulan ini, sudah lebih dari 20 tahun lamanya sejak keanggotaan tidak tetap Kanada yang terakhir. Banyak yang telah berubah sejak saat itu. Dunia saat ini menjadi lebih saling terkoneksi dari kapan pun dalam sejarah. Interkonektivitas ini membawa peluang yang sangat besar—namun begitu juga tantangannya.
Tidak ada satu negara mana pun, betapa besar atau betapa kuatnya, dapat berhasil dalam keterisolasian.
Tidak ada satu negara mana pun, betapa besar atau betapa kuatnya, dapat berhasil dalam keterisolasian. Kanada akan terus memanfaatkan keanggotaan dan kemitraan yang kami banggakan di lembaga-lembaga multilateral untuk mendukung sistem global pasca-Covid-19 yang lebih baik bagi semua orang dan semua negara.