logo Kompas.id
OpiniKonflik Kepentingan Arkeologi
Iklan

Konflik Kepentingan Arkeologi

Arkeologi memang dunia ”unik” dan ”penuh misteri”. Kita masih belum tahu apa saja yang masih tersimpan di dalam tanah. Yang jelas, masyarakat awam dan pemerintah harus peduli tinggalan budaya nenek moyang.

Oleh
Djulianto Susantio
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G5-S2rtAsQHBcyBX8wBiklItXz0=/1024x688/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fe84e36c6-3f3e-44d3-a65c-a25176795b42_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Sejak ditutup sementara pada Maret lalu, kompleks Candi Muaro Jambi menjadi sepi. Namun, para juru pelihara tetap bertahan merawat situs. Setiap hari mereka membersihkan dinding candi dari jamur dan lumut, seperti tampak pada Selasa (19/5/2020).

Tanggal 14 Juni 2020 merupakan Hari Purbakala ke-107. Ada sederet keprihatinan terkait kepedulian terhadap tinggalan purbakala.

Disiplin arkeologi atau ilmu purbakala hampir selalu bersinggungan dengan masyarakat. Hal ini karena tinggalan arkeologi ada di mana-mana: di sawah, di bukit, di pekarangan rumah warga, di lahan perkebunan pemerintah, dan di lokasi tak terduga lain. Jangan heran, banyak kegiatan arkeologi terhambat karena harus bernegosiasi dengan pemilik lahan.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000