Untuk mewujudkan pembangunan dan pelayanan publik yang prima, reformasi birokrasi sangat penting. Namun, kenyataannya, reformasi birokrasi belum optimal karena kurangnya komitmen pimpinan dan pola pikir yang masih birokratis. Reformasi birokrasi selanjutnya akan berpengaruh terhadap pelayanan publik. Mengapa? Karena muara penyelenggaraan negara adalah pelayanan kepada publik.
Maka sudah sepatutnya masyarakat berpartisipasi dalam penyelenggaraan pelayanan kepada publik. Pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah juga disesuaikan dengan kebutuhan serta kesiapan dari setiap daerah. Terdapat beberapa model pengembangan strategi implementasi reformasi birokrasi di daerah. Pertama, institutional-documentative strategy. Mayoritas aspek ini mengenai reformasi birokrasi dalam tataran kelengkapan dokumen berupa tata tertib dan peraturan.
Kedua, institutional-implementative strategy. Perubahan mengarah pada mengatur internal organisasi. Ketiga, institutional-public implementative strategy. Aspek-aspek perubahan dilaksanakan berdasarkan pada pelibatan masyarakat secara langsung. Kebijakan dirumuskan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia saat ini sudah masuk tahap 3 Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional.
Di akhir periode ini, reformasi birokrasi diharapkan menghasilkan sebuah world class bureaucracy yang memiliki ciri tata kelola yang semakin efektif, efisien, serta pelayanan publik yang semakin berkualitas. Saat ini soal penyederhanaan regulasi dengan identifikasi dan perbaikan regulasi masih tumpang tindih. Selain itu, masih adanya birokrasi dengan prosedur panjang dapat dipangkas untuk memudahkan masyarakat.
Saat ini telah disusun peta jalan Reformasi Birokrasi untuk 2020-2024, sebagai alat bantu dalam menjabarkan visi misi presiden serta rencana pembangunan lima tahun. Peta jalan ini menjadi acuan kementerian, lembaga pemerintah, dan daerah sehingga reformasi birokrasi menciptakan pemerintahan bersih, akuntabel, dan kapabel secara terstruktur, dan pada akhirnya akan menciptakan pelayanan publik yang bersih dan profesional.
Fahmi Prayoga, Analis Kebijakan Publik, Panglima Polim, Perumda Kelurahan Sumbang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
”Kompas” 1
Membanggakan! Sekalipun hanya diberitakan di pojok halaman, Kompas peringkat kelima surat kabar dunia. Saya berlangganan Kompas kurang lebih 32 tahun, benar-benar bangga atas capaian itu.
Kebetulan, sebagai dosen, saya memerlukan cara berpikir yang teratur dan runut, sekaligus wawasan yang cukup mendalam atas berbagai isu. Saya sangat terbantu dengan rubrik opini dan kolom analisis. Hal itu juga membantu dalam perkuliahan.
Bahkan, beberapa tulisan opini dan kolom analisis saya bingkai sesuai tema. Misalnya, masalah Papua, sehingga dapat menjadi referensi. Saya sependapat dengan Sdr Swasta Priambada dalam Surat kepada Redaksi, 26 Mei 2020.
Bahkan untuk rubrik opini, Kompas layak bersanding dengan literatur akademik, seperti jurnal dan textbook. Sekali lagi, selamat.
BHAROTO, Jl Kelud Timur, Semarang, Jawa Tengah
”Kompas” 2
Senang sekali membaca Kompas (Sabtu, 23/5/2020), bahwa Kompas di peringkat ke-5. Penghargaan ini dari Portal 4 International Media & Newspapers atau 4imn.com, yang membuat peringkat popularitas laman 7.000 surat kabar di 200 negara.
Saya, pada usia 61 tahun sekarang, merasa ikut bangga. Apalagi pada 28 Juni nanti Kompas merayakan ulang tahun yang ke-55. Proficiat. Saya pribadi berharap koran Kompas secara fisik bisa terus dipertahankan untuk mengakomodasi mereka yang berusia lanjut seperti saya.
Mustikaningsih, Perumahan Griya Sentosa, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah