Ketika situasi sedang tidak menentu, ketiadaan dana darurat atau dana simpanan bisa menimbulkan bencana baru. Berutang bisa menjadi salah satu jalan dengan catatan tertentu.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
Ketika situasi sedang tidak menentu seperti sekarang ini, ketiadaan dana darurat atau dana simpanan bisa menimbulkan bencana baru. Berutang sebenarnya bisa menjadi salah satu jalan keluar dari kesulitan tersebut dengan berbagai catatan.
Saat ini, fasilitas untuk berutang semakin mudah. Tidak hanya bank yang menawarkan kredit tanpa agunan, berbagai perusahaan finansial teknologi juga sedang gencar-gencarnya menawarkan ”bantuan”. Cara untuk mendapatkan utang pun dibuat sangat mudah. Hanya tinggal mengikuti menu dalam aplikasi, dalam beberapa hari uang sudah ditransfer.
Karena tidak meminta agunan, tentu saja bunga yang dikenakan tinggi. Celakanya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa utang tanpa agunan berbunga tinggi. Utang tanpa agunan yang gagal bayar bunganya akan menggulung bak bola salju, menumpuk sampai sulit dihentikan lagi.
Idealnya, ketika kita memutuskan untuk berutang, kita sudah memiliki strategi untuk melunasi utang tersebut. Misalnya, dengan memanfaatkan bonus yang pasti akan diterima bulan depan.
Dengan demikian, jika muncul kebutuhan tetapi bonus belum cair, utang dapat dijadikan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan. Setelah bonus di tangan, utang harus segera dilunasi agar tidak berbalik menjerat.
Namun, sayangnya, yang sering terjadi, kita tidak tahu bagaimana cara melunasi utang yang sudah kadung di tangan. Apalagi kalau utang itu hanya digunakan untuk keperluan konsumtif dan bukan untuk keperluan produktif, seperti modal usaha.
Teror dari pengumpul utang pun segera datang. Untuk pinjaman online (daring), teror tidak hanya dilayangkan kepada peminjam, tetapi juga datang kepada teman-teman atau siapa saja yang ada di kontak ponsel debitor. Pesannya sama: desakan untuk memberi tahu kepada debitor gagal bayar untuk segera melunasi utangnya.
Keluar dari jebakan utang
Tumpukan utang yang berasal dari perusahaan teknologi finansial dapat diselesaikan dengan berapa cara. Misalnya, dengan mencari utang lain yang berbunga lebih rendah, seperti dari perusahaan tempat bekerja. Beberapa perusahaan memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawannya untuk hal-hal di luar dugaan.
Utang semacam ini biasanya tidak meminta agunan, bahkan menerapkan bunga yang lebih kecil ketimbang pinjaman daring. Agunannya hanyalah kita bekerja dengan baik.
Jika perusahaan ternyata tidak mempunyai fasilitas tersebut, kita dapat mencoba mencari pinjaman kepada sanak saudara untuk menutup utang. Tetapi perlu diingat, meskipun statusnya pinjaman dari sanak saudara, kita perlu disiplin membayarnya.
Meskipun biasanya tidak berbunga, risiko berutang ke sanak saudara sebenarnya tinggi, yakni kelangsungan hubungan baik. Tidak jarang kita dengar, antarsaudara bertengkar karena urusan utang yang tidak kunjung selesai.
Sumber pinjaman lainnya adalah koperasi simpan pinjam. Koperasi akan memberikan pinjaman kepada anggotanya yang sudah memiliki saldo di rekening koperasi. Biasanya dengan perhitungan tertentu. Misalnya, anggota dapat meminjam hingga jumlah 2 atau 3 kali saldo simpanannya di koperasi.
Setiap koperasi memiliki peraturannya sendiri-sendiri. Jangan lupa untuk mengatur tenor pinjaman. Dengan tenor panjang, cicilan akan menjadi lebih kecil. Dengan demikian, tidak akan terlalu mengganggu arus kas bulanan.
Jika tidak ada lagi sumber-sumber pendanaan, kita bisa mencari pekerjaan tambahan yang dapat menghasilkan uang untuk menutup utang daring tersebut. Uang yang kita peroleh dari kerja sampingan ini harus diprioritaskan untuk membayar utang.
Karena di masa pandemi ini sangat sulit mendapatkan pekerjaan, cara lain yang bisa dilakukan adalah merelakan aset. Mau tidak mau, kita harus menjual barang yang ada untuk menutupi utang tersebut. Pilihan ini memang berat, tetapi harus diambil karena gulungan dan timbunan utang harus segera dihentikan.
Penting untuk merencanakan cara untuk keluar dari utang sebelum kita berutang dan tertimbun utang.